Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2023, 23:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Bank Sentral Ukraina pada Kamis (23/2/2023) meluncurkan uang kertas peringatan setahun invasi Rusia ke negara tersebut.

Tema peringatan setahun invasi Rusia ke Ukraina dicetak di pecahan mata uang 20 hryvnia. Di satu sisi uang kertas itu ada gambar tiga tentara mengibarkan bendera Ukraina.

Sedangkan di sisi satunya menampilkan gambar dua tangan yang diikat, sebuah kiasan untuk dugaan kejahatan perang yang dituduhkan Kyiv ke pasukan Rusia di Ukraina, sebagaimana dilanri Reuters.

Baca juga: Status Anggota NATO Masih Menggantung, Finlandia Tetap Kirim Tank Leopard ke Ukraina

“Untuk menandai peringatan perang, kami memutuskan untuk meluncurkan uang kertas peringatan yang akan menggambarkan satu tahun emosi, pola, konten, dan hal-hal ikonik pada selembar kertas,” kata Gubernur Bank Sentral Ukraina Andriy Pyshnyi.

Sejak Rusia melancarkan invasinya pada 24 Februari 2022, Bank Sentral Ukraina sudah bekerja keras sejak untuk menjaga ekonomi negara tetap bertahan dan menjaga stabilitas.

Pada musim panas 2022, Bank Sentral Ukraina mematok nilai tukar hryvnia sebesar 36,57 terhadap dollar AS.

Bank Sentral Ukraina juga melakukan intervensi secara rutin di pasar valuta asing untuk mendukung mata uang tersebut.

Baca juga: Setahun Invasi Rusia ke Ukraina, Ekonomi Dunia Masih Babak Belur

Di sisi lain, berkat aliran bantuan asing dari Barat, cadangan mata uang Ukraina telah tumbuh menjadi hampir 30 miliar dollar AS, sedikit lebih tinggi daripada saat awal perang.

Selain itu, Ukraina juga telah memberlakukan sanksi terhadap beberapa lembaga keuangan Rusia.

Pyshnyi mengatakan, uang kertas peringatan setahun invasi Rusia akan dicetak sebanyak 300.000 lembar.

Baca juga: Rusia Tuding Ukraina Berencana Serang Transnistria, Ini Plotnya

Pejabat bank sentral mengatakan butuh waktu sekitar delapan bulan untuk merancang dan memproduksi uang kertas itu.

“Selama tahun ini, Ukraina telah menyadari kekuatan mereka, signifikansi mereka, kemampuan mereka tidak hanya untuk bertahan tetapi juga untuk menang, untuk menang tanpa memaafkan satu pun kejahatan militer,” kata Pyshnyi.

“Kemenangan ini akan menjadi harga yang sangat tinggi tetapi itu akan terjadi dan itu akan menjadi milik kami,” sambung Pyshnyi.

Baca juga: Detik-detik Invasi Rusia, Moskwa Evakuasi Staf Diplomatik dari Semua Penjuru Ukraina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Investigasi Ungkap Sejumlah Pekerja Migran Justru Jadi Korban Eksploitasi Diplomat

Investigasi Ungkap Sejumlah Pekerja Migran Justru Jadi Korban Eksploitasi Diplomat

Global
Iran Jinakkan 30 Bom di Teheran dan Tahan 28 Orang Terkait ISIS

Iran Jinakkan 30 Bom di Teheran dan Tahan 28 Orang Terkait ISIS

Global
Rombongan Pertama Pengungsi Nagorno-Karabakh Memasuki Armenia

Rombongan Pertama Pengungsi Nagorno-Karabakh Memasuki Armenia

Global
Perempuan Iran Terancam Dipenjara 10 Tahun jika Dianggap Berpakaian Tak Pantas

Perempuan Iran Terancam Dipenjara 10 Tahun jika Dianggap Berpakaian Tak Pantas

Global
UPDATE Konflik Armenia-Azerbaijan: 120.000 Warga Akan Tinggalkan Nagorno-Karabakh

UPDATE Konflik Armenia-Azerbaijan: 120.000 Warga Akan Tinggalkan Nagorno-Karabakh

Global
Bocah 11 Tahun Tewas Dibacok di Malaysia, WNI Diburu

Bocah 11 Tahun Tewas Dibacok di Malaysia, WNI Diburu

Global
China Pasang Penghalang Terapung di Laut China Selatan

China Pasang Penghalang Terapung di Laut China Selatan

Global
Di Majelis Umum PBB, Indonesia Tawarkan 3 Strategi untuk Hidupkan Lagi Solidaritas Global

Di Majelis Umum PBB, Indonesia Tawarkan 3 Strategi untuk Hidupkan Lagi Solidaritas Global

Global
Kisah Kripto Nyasar Masuk Rekening Pekerja Disabilitas, Mendadak Kaya Berujung Pidana

Kisah Kripto Nyasar Masuk Rekening Pekerja Disabilitas, Mendadak Kaya Berujung Pidana

Global
Perjanjian Damai Beres, Hubungan Israel-Arab Saudi Membaik?

Perjanjian Damai Beres, Hubungan Israel-Arab Saudi Membaik?

Global
Kim Jong Un Belum Berhenti, Kali Ini Kirim Surat ke Xi Jinping

Kim Jong Un Belum Berhenti, Kali Ini Kirim Surat ke Xi Jinping

Global
Paus Fransiskus: Barat Tak Boleh Main-main dengan Ukraina

Paus Fransiskus: Barat Tak Boleh Main-main dengan Ukraina

Global
Bos Mafia Italia Messina Denaro Dilaporkan Koma

Bos Mafia Italia Messina Denaro Dilaporkan Koma

Global
Rangkuman Hari ke-577 Serangan Rusia ke Ukraina: Markas Armada Laut Hitam Rusia Dibabat Rudal | Serangan Siber Skala Penuh Crimea

Rangkuman Hari ke-577 Serangan Rusia ke Ukraina: Markas Armada Laut Hitam Rusia Dibabat Rudal | Serangan Siber Skala Penuh Crimea

Global
[UNIK GLOBAL] Jasad Alien Meksiko Diteliti | Selancar Bawa Ular Piton

[UNIK GLOBAL] Jasad Alien Meksiko Diteliti | Selancar Bawa Ular Piton

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com