MOSKWA, KOMPAS.com - Jelang setahun invasi Rusia ke Ukraina, pada hari Rabu (22/2/2023), Putin menyambut diplomat top China, Wang Yi, ke Kremlin.
Keduanya mengumumkan bahwa pemimpin China Xi Jinping akan mengunjungi Rusia, dengan menambahkan bahwa hubungan kedua negara telah mencapai batas baru.
Xi diperkirakan akan menyampaikan pidato perdamaian pada hari Jumat, tetapi Ukraina mengatakan tidak akan ada pembicaraan tentang perdamaian selama pasukan Rusia menduduki wilayahnya.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-364 Serangan Rusia ke Ukraina: Menlu China ke Moskwa | Kritik Biden soal Nuklir
AS khawatir China dapat memberikan dukungan material untuk perang Rusia di Ukraina.
Dilansir dari Reuters, kantor berita TASS, mengutip Wang, mengatakan China akan dengan tegas berpegang pada posisi objektif dan tidak memihak dan memainkan peran konstruktif dalam penyelesaian politik krisis.
Hubungan antara China dan Rusia, kata Wang melalui seorang penerjemah, tidak ditujukan kepada pihak ketiga mana pun.
Tapi Wang mengatakan negara-negara itu tidak akan menyerah pada tekanan dari pihak ketiga, yang dalam hal ini adalah AS.
Rusia menguasai hampir seperlima dari Ukraina, setelah mengalami tiga kemunduran besar di medan perang tahun lalu dalam operasi militer khusus untuk melindungi keamanan Rusia.
Ukraina dan sekutu Baratnya menggambarkan invasi itu sebagai perampasan tanah gaya kekaisaran.
Dalam beberapa minggu terakhir, Rusia melancarkan serangan di Ukraina timur, tetapi hanya memperoleh keuntungan kecil meskipun mengalami beberapa kerugian besar.
Baca juga: 4 Wilayah China Alami Penurunan Populasi Asli, Kali Pertama dalam 60 Tahun
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.