Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2023, 07:12 WIB

NABLUS, KOMPAS.com - Serangan Israel di Nablus, Tepi Barat, pada Rabu (22/2/2023) menewaskan sedikitnya 11 warga Palestina dan sekitar 80 orang luka-luka.

Dikutip dari BBC, ledakan dan tembakan terdengar saat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memasuki kota tua Nablus pada pagi hari, memicu bentrokan dengan orang-orang bersenjata Palestina.

Militer Israel mengatakan, telah membunuh tiga gerilyawan buron yang bersembunyi di dalam rumah dan menolak menyerah.

Baca juga: Dewan Keamanan PBB Kecam Perluasan Permukiman Israel di Tanah Palestina

Serangan berlangsung selama empat jam saat pagi hari, ketika jalan-jalan sempit kota tua itu kerap dipadati keluarga dan orang-orang yang berbelanja.

Menurut IDF, pihaknya meningkatkan operasi setelah pasukannya ditembaki orang-orang bersenjata Palestina.

IDF lalu menembakkan rudal yang diluncurkan dari bahu ke gedung tempat persembunyian para milisi yang dicari, menyebabkannya runtuh sebagian.

Dikatakan pihaknya bertindak karena memiliki informasi real-time--diduga unggahan Facebook geolocated--di lokasi salah satu milisi.

Beberapa dari korban tewas di luar adalah warga sipil, termasuk dua pria lanjut usia. Seorang anak laki-laki berusia 16 tahun, Mohammad Shaaban, juga tewas ditembak mati, kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Baca juga:

Kemudian, enam anggota Lions' Den dan kelompok milisi lainnya tewas dalam serangan itu, kata Lions' Den di Telegram.

Jumlah korban tewas kali ini satu lebih banyak dari serangan militer Israel pada Januari 2023 di Jenin, dan paling mematikan di Tepi Barat sejak 2005.

Pejabat senior Palestina Hussein Al-Sheikh mengecam insiden ini sebagai pembantaian, sedangkan juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas menganggap Pemerintah Israel bertanggung jawab atas eskalasi berbahaya yang mendorong Tepi Barat ke arah ketegangan dan ledakan.

Baca juga: Pasukan Israel Bunuh 5 Warga Palestina Saat Buru Militan Hamas di Jericho

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kisah Penangkapan Robert Hanssen, Mata-mata Paling Berbahaya di FBI

Kisah Penangkapan Robert Hanssen, Mata-mata Paling Berbahaya di FBI

Global
Membaca Peluang Mike Pence Kalahkan Donald Trump Dapatkan Tiket Pilpres AS dari Partai Republik

Membaca Peluang Mike Pence Kalahkan Donald Trump Dapatkan Tiket Pilpres AS dari Partai Republik

Global
4 Anak Korban Kecelakaan Pesawat Ditemukan Masih Hidup Setelah 40 Hari di Amazon

4 Anak Korban Kecelakaan Pesawat Ditemukan Masih Hidup Setelah 40 Hari di Amazon

Global
Rangkuman Hari Ke-471 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Balasan Ukraina Dimulai, Drone Hantam Voronezh Rusia

Rangkuman Hari Ke-471 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Balasan Ukraina Dimulai, Drone Hantam Voronezh Rusia

Global
Indonesia Tuding Uni Eropa Lakukan Imperialisme Regulasi dengan UU Deforestasi

Indonesia Tuding Uni Eropa Lakukan Imperialisme Regulasi dengan UU Deforestasi

Global
Putin Sebut Serangan Balasan Ukraina Telah Dimulai, tapi...

Putin Sebut Serangan Balasan Ukraina Telah Dimulai, tapi...

Global
Mantan PM Inggris Boris Johnson Umumkan Mundur sebagai Anggota Parlemen

Mantan PM Inggris Boris Johnson Umumkan Mundur sebagai Anggota Parlemen

Global
[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Sosok di Balik Video Porno “Transportasi Umum”

[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Sosok di Balik Video Porno “Transportasi Umum”

Global
Panel Senat AS Setuju Cabut Status China sebagai Negara Berkembang

Panel Senat AS Setuju Cabut Status China sebagai Negara Berkembang

Global
Serangan Balik Ukraina Dibantu Tank Barat Dilaporkan Terjadi di Orikhiv

Serangan Balik Ukraina Dibantu Tank Barat Dilaporkan Terjadi di Orikhiv

Global
Misteri Orang Misterius di Ohio yang Mengidap Covid-19 Jenis Baru, Virus Ditemukan di Saluran Pembuangan

Misteri Orang Misterius di Ohio yang Mengidap Covid-19 Jenis Baru, Virus Ditemukan di Saluran Pembuangan

Global
Akses Data dan Informasi Sensitif Pengguna TikTok AS Kembali Dipermasalahkan

Akses Data dan Informasi Sensitif Pengguna TikTok AS Kembali Dipermasalahkan

Global
Pengacara New York Salahkan ChatGPT karena Sodorkan Penelitian Hukum Fiktif

Pengacara New York Salahkan ChatGPT karena Sodorkan Penelitian Hukum Fiktif

Global
China Berencana Atur Layanan Berbagi File seperti Bluetooth dan Airdrop

China Berencana Atur Layanan Berbagi File seperti Bluetooth dan Airdrop

Global
Pendiri WikiLeaks Julian Assange Berpotensi Diekstradisi ke AS

Pendiri WikiLeaks Julian Assange Berpotensi Diekstradisi ke AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com