Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut Ukraina Jadi Boneka AS-NATO

Kompas.com - 22/02/2023, 20:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat hubungan internasional Dinna Prapto Raharja menyebut Ukraina adalah boneka NATO dan AS yang memiliki rencana besar untuk memperluas pengaruhnya sampai ke perbatasan Rusia.

Hal tersebut disampaikan Dinna di kanal YouTube Kompas.com yang membahas jelang satu tahun invasi Rusia ke Ukraina, Kamis (22/2/2023).

Rusia pada 24 Februari 2022 melancarkan invasinya dari tiga front yakni Crimea di selatan, Donbass di timur, dan memanfaatkan Belarus di utara.

Baca juga: Detik-detik Invasi Rusia ke Ukraina, Moskwa Akui Kemederkaan Donetsk dan Luhansk

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutnya sebagai “operasi militer khusus” untuk denazifikasi Ukraina. Dan perang masih berlanjut hingga sekarang, yang hampir genap berusia setahun.

Dinna berujar, sebelum Rusia memulai invasinya ke Ukraina, Moskwa sudah khawatir akan rencana NATO yang ingin memperluas wilayahnya sampai ke Ukraina.

Rusia, menurut Dinna, khawatir karena Perjanjian Minsk tidak diimplementasikan secara apa adanya.

Perjanjian Minsk adalah upaya mengamankan gencatan senjata antara pasukan Pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.

Baca juga: Menlu China Tiba di Moskwa Jelang Setahun Perang Rusia-Ukraina

Perjanjian itu dinamai sesuai nama ibu kota Belarus, Minsk, tempat ditandatanganinya pada 2014 dan 2015.

“(Invasi) ini bukan satu tindakan sepihak dari Rusia, tapi memang dipicu niat dari NATO dan diperkuat AS untuk memperluas diri sampai Ukraina,” ucap Dinna yang menjabat sebagai CEO perusahaan konsultan kebijakan publik Synergy Policies.

Dinna turut menyebut mantan Kanselir Jerman Angela Merkel yang beberapa waktu lalu menuturkan bahwa Perjanjian Minsk adalah upaya untuk mengulur waktu.

Kantor berita Rusia, TASS, pada Senin (20/2/20233) mengutip wawancara Merkel dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Zeit.

Baca juga: Setahun Invasi Rusia ke Ukraina, Jerman Ikut Berubah

“Perjanjian Minsk 2014 adalah upaya untuk memberikan waktu kepada Ukraina. Itu juga menggunakan waktu ini untuk menjadi lebih kuat seperti yang bisa dilihat hari ini. Ukraina 2014-2015 bukanlah Ukraina modern,” kata Merkel.

Dinna berujar, perang antara Rusia dan Ukraina saat ini bukan hanya kedua belah pihak, tapi lebih ke Rusa-AS dan NATO.

Keputusan-keputusan yang berkembang saat ini, lanjut Dinna, tidak bisa dilihat hanya dilihat dari sisi Rusia-Ukraina saja.

“Ukraina di sini semata-mata boneka. Dia adalah bagian besar skema besar NATO dan juga AS untuk memperluas wilayah pengaruhnya sampai ke perbatasan langsung dengan Rusia,” tutur Dinna.

Baca juga: Pemimpin Grup Wagner Tuduh Kepala Militer Rusia Berkhianat

Saling lempar tudingan boneka kerap disampaikan oleh kedua belah pihak.

Terbaru, Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia Sergey Naryshkin pada Senin mengatakan, Barat yang dipimpin AS akan melakukan agresi terhadap Rusia, setelah menjadikan Ukraina sebagai bonekanya untuk tujuan tersebut.

Sementara itu, Duta Besar AS untuk Organization for Security and Cooperation in Europe (OSCE) Michael Carpenter pada April 2022 menyampaikan, Rusia berencana untuk membubarkan pemerintah Ukraina dan melantik pemimpin boneka untuk mengepalai wilayah-wilayah.

Baca juga: Putin Putuskan Rusia Tangguhkan Partisipasi dalam Perjanjian Nuklir START

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com