Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disanksi AS dan Sekutunya, Xi Jinping Serukan China Mandiri Teknologi

Kompas.com - 22/02/2023, 19:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com – Presiden China Xi Jinping mengatakan, Beijing perlu menjadi negara yang mandiri secara teknologi.

Oleh karenanya, kata Xi, China perlu menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang teknologi secara keseluruhan, dari atas sampai ke bawah.

Hal itu diungkapkan Xi dalam rapat Politbiro Partai Komunis China yang beranggotakan 24 orang pada Selasa (21/2/2023), sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Wilayah China dan AS Paling Berisiko Terdampak Perubahan Iklim

Kantor berita negara Xinhua melaporkan, Xi menyerukan bahwa China wajib memperkuat penelitian dasar dalam sains dan teknologi jika ingin mencapai kemandirian dan menjadi kekuatan teknologi global.

“Untuk mengatasi persaingan sains dan teknologi internasional, mencapai tingkat kemandirian dan peningkatan diri yang tinggi, kita sangat perlu memperkuat penelitian dasar dan memecahkan masalah teknologi utama dari sumbernya, kata Xi dikutip Xinhua.

Xi menambahkan, China perlu menumbuhkan bakat-bakat masyarakat China di bidang teknologi terkemuka.

Baca juga: Delegasi China Dapat Sambutan Hangat Saat Kunjungi Oposisi Taiwan

Dia juga menggemakan pidatonya pada 2021 di mana dia menuturkan, 2035 China harus menempati peringkat di antara negara-negara terkemuka di dunia sehubungan dengan strategi dan kekuatan teknologi dan pasukan bakat berkualitas tinggi.

Seruan itu muncul ketika China menghadapi tantangan yang semakin besar untuk mengejar kesenjangan dengan AS dan para sekutunya dalam teknologi semikonduktor canggih.

Pada Januari, Jepang dan Belanda setuju untuk mematuhi pembatasan ekspor terhadap sektor chip China yang telah diumumkan oleh Pemerintah AS pada Oktober 2022.

Sanksi tersebut mencegah China membeli chip komputasi kecerdasan buatan (AI) canggih, serta peralatan yang dapat digunakan pabrik chip untuk memproduksi chip komputasi maju.

Baca juga: China: Berhenti Teriak Hari Ini Ukraina, Besok Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com