Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia: Pemilik Tanah yang Jadi Perkampungan Ilegal Warga Indonesia Perlu Bertanggung Jawab

Kompas.com - 14/02/2023, 09:20 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Bernama

SEREMBAN, KOMPAS.com - Menteri Besar Negeri Sembilan Datuk Seri Aminuddin Harun menegaskan bahwa pemilik tanah swasta yang digunakan jadi perkampungan ilegal warga Indonesia di Nilai Spring, Negeri Sembilan perlu bertanggung jawab dan memperhatikan apa yang terjadi di wilayahnya.

Menyusul kasus penggerebekan Departemen Imigrasi Negeri Sembilan (JIMNS) di perkampungan ilegal warga Indonesia di Nilai Spring pada awal bulan ini, dia memperingatkan, pemilik tanah tidak boleh menggunakan alasan ketidaktahuan tentang apa yang terjadi.

“Kita harus bertanggung jawab dan tidak boleh membiarkan barang atau tanah digunakan oleh pihak lain dengan alasan kami tidak tahu kapan seharusnya hal itu diperhatikan," ucap Aminuddin, dikutip dari Bernama.

Baca juga: FOTO Penggrebekan Perkampungan Ilegal Warga Indonesia di Malaysia Saat Dini Hari, Beberapa Coba Kabur, Petugas Temukan Tombak

“Saya yakin tanah itu akan dikembangkan dan mereka tahu apa yang terjadi di daerah itu, jadi saya harap ini tidak terjadi lagi. Pemerintah negara bagian menangani masalah ini dengan serius meskipun yurisdiksinya berada di tingkat yang lebih tinggi,” kata dia kepada wartawan usai memimpin rapat mingguan dewan eksekutif negara di Wisma Negeri, Seremban pada Rabu (8/2/2023).

Media sebelumnya telah melaporkan Petugas Distrik Seremban Mohd Nizam Tajul Arus mengatakan, perkampungan ilegal yang ditempati oleh imigran gelap yang digerebek oleh JIMNS di Nilai Spring dibangun di atas tanah milik pribadi dan pemiliknya mungkin tidak menyadarinya.

Pada perkembangan lain, Aminuddin mengatakan pemerintah negara bagian menyerahkan kepada pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran dan korupsi di Majelis Agama Islam (MAINS) Negeri Sembilan.

Dia mengatakan, Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) dan polisi masih menyelidiki masalah tersebut.

Baca juga: 5 Permintaan Indonesia Usai Malaysia Temukan Perkampungan Ilegal WNI di Hutan

“Sekarang masih dalam penyelidikan, kalau benar ditindak, kalau tidak (tidak ada penyelewengan dan korupsi) menginformasikan kepada masyarakat apa yang sebenarnya terjadi. Kita tunggu saja hasilnya. Saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi karena saya sudah tidak di MAINS lagi, jadi saya tidak tahu banyak tentang itu,” ujar Aminuddin.

Sebelumnya, sempat viral pesan di aplikasi Telegram tentang laporan pelanggaran amanah yang melibatkan pengumpulan zakat yang diduga dilakukan oleh pejabat tertentu di departemen. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Bernama

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Global
Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Global
Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Global
Ini Klaim China soal Penyebab Lonjakan Penyakit Pernapasan yang Jadi Sorotan Dunia

Ini Klaim China soal Penyebab Lonjakan Penyakit Pernapasan yang Jadi Sorotan Dunia

Global
Ledakan Bom di Universitas Mindanao Filipina Tewaskan 3 Orang

Ledakan Bom di Universitas Mindanao Filipina Tewaskan 3 Orang

Global
Pria Serang Turis di Paris Dekat Menara Eiffel, 1 Orang Tewas, 2 Terluka

Pria Serang Turis di Paris Dekat Menara Eiffel, 1 Orang Tewas, 2 Terluka

Global
Wapres AS: Terlalu Banyak Warga Palestina Tak Bersalah Terbunuh di Gaza

Wapres AS: Terlalu Banyak Warga Palestina Tak Bersalah Terbunuh di Gaza

Global
Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Warga Mengungsi karena Khawatir Tsunami

Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Warga Mengungsi karena Khawatir Tsunami

Global
[UNIK GLOBAL] Perkara Kopi Joss di Malaysia | Hidup 50 Tahun Tanpa Makan

[UNIK GLOBAL] Perkara Kopi Joss di Malaysia | Hidup 50 Tahun Tanpa Makan

Global
Netanyahu Tegaskan Israel Akan Terus Berperang sampai Semua Tujuan Tercapai

Netanyahu Tegaskan Israel Akan Terus Berperang sampai Semua Tujuan Tercapai

Global
COP28: 117 Negara Teken Komitmen Tingkatkan Kapasitas Energi Terbarukan 3 Kali Lipat

COP28: 117 Negara Teken Komitmen Tingkatkan Kapasitas Energi Terbarukan 3 Kali Lipat

Global
Saat Dasi Raja Charles Menyita Perhatian...

Saat Dasi Raja Charles Menyita Perhatian...

Global
PBB Serukan Penyelamatan 400 Warga Rohingya yang Terombang-ambing di Laut Andaman

PBB Serukan Penyelamatan 400 Warga Rohingya yang Terombang-ambing di Laut Andaman

Global
Harga Air Minum, Telur, dan Gula di Gaza Naik Drastis Jadi Segini, Warga Frustasi

Harga Air Minum, Telur, dan Gula di Gaza Naik Drastis Jadi Segini, Warga Frustasi

Global
Perempuan Ini Tak Sengaja Beri Tip Rp 108 Juta saat Pesan Makanan Seharga Rp 100.000

Perempuan Ini Tak Sengaja Beri Tip Rp 108 Juta saat Pesan Makanan Seharga Rp 100.000

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com