Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Orang Ingin Adopsi Aya, Bayi yang Lahir di Bawah Puing-puing Gempa Suriah

Kompas.com - 10/02/2023, 13:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber BBC

JINDAYRIS, KOMPAS.com - Ribuan orang telah menawarkan diri untuk dapat mengadopsi bayi perempuan yang lahir di bawah puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa di Kota Jindayris, Suriah barat laut.

Saat diselamatkan, bayi Aya -yang berarti keajaiban dalam bahasa Arab- masih terhubung dengan ibunya melalui tali pusarnya.

Ibu, ayah, dan keempat saudara kandungnya meninggal setelah gempa melanda Kota yang masih dikuasai pemberontak tersebut.

Baca juga: Viral Video Bayi Baru Lahir Selamat dari Puing-puing Bangunan Gempa Suriah, Sementara Ibunya Meninggal

Aya sekarang berada di rumah sakit.

"Dia tiba pada hari Senin (6/2/2023) dalam keadaan yang sangat buruk, dia mengalami benjolan, memar, kedinginan, dan hampir tidak bernapas," kata Hani Marouf, dokter anak yang merawatnya, dikutip dari BBC.

Untunglah, setelah diberi perawatan, bayi Aya sekarang dalam kondisi stabil.

Video penyelamatan Aya viral di media sosial.

Rekaman itu menunjukkan seorang pria berlari dari puing-puing bangunan yang runtuh, menggendong bayi yang tertutup debu.

Khalil al-Suwadi, seorang kerabat jauh, adalah pria yang membawa bayi Aya ke Dr Marouf di Kota Afrin, Suriah.

Baca juga: Dirjen WHO Menuju Suriah, Petinggi PBB Lain Juga Berkunjung

Dia berada di sana ketika bayi itu coba diambil dari puing-puing.

Ribuan orang di media sosial kini menyatakan minat mengadopsi bayi Aya.

"Saya ingin mengadopsi dia dan memberinya kehidupan yang layak," kata seseorang, sebagaimana dikutip dari BBC.

Seorang penyiar TV Kuwait berkata, "Saya siap merawat dan mengadopsi anak ini... Jika prosedur hukum mengizinkan saya".

Manajer rumah sakit, Khalid Attiah, pun bercerita bahwa dirinya telah menerima puluhan telepon dari orang-orang di seluruh dunia yang ingin mengadopsi bayi Aya.

Namun, dia memutuskan untuk sementara menolak semua tawaran itu.

Halaman:
Sumber BBC

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com