Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/02/2023, 21:31 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

ANKARA, KOMPAS.com - Masyarakat Turkiye merasa kesal dan kecewa dengan lemahnya regulasi standar pembangunan yang mengakibatkan banyak gedung runtuh akibat gempa di Turkiye dan Suriah.

BBC berhasil memverifikasi beberapa contoh bangunan yang baru didirikan, namun runtuh dalam bencana tersebut.

Sebuah gedung di Kota Malatya, Turkiye, baru saja rampung pembangunan tahun lalu.

Baca juga: Penjelasan Mengapa Turkiye Rawan Gempa dan Bagaimana Mengatasinya

Sejumlah tangkapan layar yang beredar di media sosial menunjukkan iklan gedung tersebut yang menyebutnya selesai dibangun sesuai dengan peraturan gempa terbaru.

Teks di bawah iklan itu menyatakan semua bahan baku yang digunakan dan pengerjaan untuk gedung itu berkualitas tinggi.

Meski begitu, sebuah video memperlihatkan gedung tersebut ambruk dari bawah ketika gempa terjadi.

Iklan itu pun hilang dalam sekejap, namun sejumlah warga sudah mengunggah foto-foto dan video iklan itu di media sosial.

Beberapa bentuk promosi dengan desain serupa dapat ditemukan di situs perusahaan pemilik gedung tersebut.

Baca juga: Apa Itu HAARP dan Kaitannya dengan Gempa di Turkiye?

Selain itu, ada pula apartemen yang terletak di kota pelabuhan Iskenderun, Turkiye, yang setengah gedungnya hancur karena gempa.

Perusahaan konstruksi yang membangun kompleks apartemen itu mengunggah foto gedung itu ketika selesai dibangun pada 2019.

Gambar sebelum dan sesudah bencana gempa bumi; apartemen di Kota Iskanderun yang baru dibangun 2019 lalu.BBC INDONESIA Gambar sebelum dan sesudah bencana gempa bumi; apartemen di Kota Iskanderun yang baru dibangun 2019 lalu.

BBC sudah memverifikasi bahwa gambar gedung yang roboh (kanan) terletak di lokasi yang sama dengan foto promosi gedung (kiri) yang diunggah oleh perusahaan.

Kemudian, sebuah gedung yang diresmikan di Kota Antakya pada 2016 terlihat sudah sebagian besar rusak akibat gempa dalam gambar yang diverifikasi oleh BBC.

Kami menemukan video acara peresmian gedung hunian tersebut dari November 2019, di mana pemilik perusahaan pembangunan yang mendirikannya mengatakan:

Baca juga: Cerita WNI Terdampak Gempa di Turkiye: Ditanya Anak, Mama Gimana kalau Kita Meninggal?

“Proyek Guclu Bahce City memiliki keistimewaan khusus dibandingkan (apartemen) lainnya, dari segi lokasi dan kualitas pembangunannya.”

Meski gempa yang terjadi pada Senin (6/2/2023) lalu dinilai cukup kuat, menurut para ahli gedung yang dibangun dengan benar seharusnya bisa tetap berdiri tegak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Investigasi Ungkap Sejumlah Pekerja Migran Justru Jadi Korban Eksploitasi Diplomat

Investigasi Ungkap Sejumlah Pekerja Migran Justru Jadi Korban Eksploitasi Diplomat

Global
Iran Jinakkan 30 Bom di Teheran dan Tahan 28 Orang Terkait ISIS

Iran Jinakkan 30 Bom di Teheran dan Tahan 28 Orang Terkait ISIS

Global
Rombongan Pertama Pengungsi Nagorno-Karabakh Memasuki Armenia

Rombongan Pertama Pengungsi Nagorno-Karabakh Memasuki Armenia

Global
Perempuan Iran Terancam Dipenjara 10 Tahun jika Dianggap Berpakaian Tak Pantas

Perempuan Iran Terancam Dipenjara 10 Tahun jika Dianggap Berpakaian Tak Pantas

Global
UPDATE Konflik Armenia-Azerbaijan: 120.000 Warga Akan Tinggalkan Nagorno-Karabakh

UPDATE Konflik Armenia-Azerbaijan: 120.000 Warga Akan Tinggalkan Nagorno-Karabakh

Global
Bocah 11 Tahun Tewas Dibacok di Malaysia, WNI Diburu

Bocah 11 Tahun Tewas Dibacok di Malaysia, WNI Diburu

Global
China Pasang Penghalang Terapung di Laut China Selatan

China Pasang Penghalang Terapung di Laut China Selatan

Global
Di Majelis Umum PBB, Indonesia Tawarkan 3 Strategi untuk Hidupkan Lagi Solidaritas Global

Di Majelis Umum PBB, Indonesia Tawarkan 3 Strategi untuk Hidupkan Lagi Solidaritas Global

Global
Kisah Kripto Nyasar Masuk Rekening Pekerja Disabilitas, Mendadak Kaya Berujung Pidana

Kisah Kripto Nyasar Masuk Rekening Pekerja Disabilitas, Mendadak Kaya Berujung Pidana

Global
Perjanjian Damai Beres, Hubungan Israel-Arab Saudi Membaik?

Perjanjian Damai Beres, Hubungan Israel-Arab Saudi Membaik?

Global
Kim Jong Un Belum Berhenti, Kali Ini Kirim Surat ke Xi Jinping

Kim Jong Un Belum Berhenti, Kali Ini Kirim Surat ke Xi Jinping

Global
Paus Fransiskus: Barat Tak Boleh Main-main dengan Ukraina

Paus Fransiskus: Barat Tak Boleh Main-main dengan Ukraina

Global
Bos Mafia Italia Messina Denaro Dilaporkan Koma

Bos Mafia Italia Messina Denaro Dilaporkan Koma

Global
Rangkuman Hari ke-577 Serangan Rusia ke Ukraina: Markas Armada Laut Hitam Rusia Dibabat Rudal | Serangan Siber Skala Penuh Crimea

Rangkuman Hari ke-577 Serangan Rusia ke Ukraina: Markas Armada Laut Hitam Rusia Dibabat Rudal | Serangan Siber Skala Penuh Crimea

Global
[UNIK GLOBAL] Jasad Alien Meksiko Diteliti | Selancar Bawa Ular Piton

[UNIK GLOBAL] Jasad Alien Meksiko Diteliti | Selancar Bawa Ular Piton

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com