Kota-kota yang dikuasai pemberontak menyumbang sekitar 800 orang tewas.
Baca juga: Cerita Korban Gempa Suriah: Kami Tidak Bisa Gerak karena Saking Kuatnya Gempa
Di dalam inkubator di rumah sakit di Afrin, sang bayi lalu dipasangi infus.
Tubuhnya ada yang terluka dan perban melilit tangan kirinya.
Dahi dan jari-jarinya masih membiru karena kedinginan saat dokter anak Hani Maarouf memantau bagian vitalnya.
"Dia sekarang stabil. Dia mengalami beberapa memar dan luka di sekujur tubuhnya," kata dia kepada AFP.
Saat didatangkan, si bayi disebut dalam kondisi buruk.
"Dia juga datang dengan hipotermia karena cuaca yang sangat dingin. Kami harus menghangatkannya dan memberikan kalsium," jelas Maarouf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.