Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/02/2023, 19:03 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Terlepas dari ketegangan politik, Swedia siap mengirim bantuan ke Turkiye usai dilanda gempa bumi bermagnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023), menurut laporan kantor berita AFP.

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menulis di Twitter, "Saya mengirim belasungkawa terdalam kepada @RTErdogan. Sebagai mitra Turkiye dan pemegang kepresidenan UE, kami siap menawarkan bantuan.”

Hingga Selasa (7/2/2023) sore WIB, gempa di Turkiye dan Suriah telah menewaskan lebih dari 5.000 orang. Guncangannya terasa hingga Mesir dan pulau Siprus.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Turkiye dan Suriah Melampaui 5.000

Gempa Turkiye ini adalah salah satu yang terkuat di negara itu dalam setidaknya satu abad, terjadi di tenggara Turki yang dihuni jutaan pengungsi dari Suriah dan negara-negara lain yang dilanda perang.

Dikutip dari Stockholm Center for Freedom, Turkiye mengumumkan keadaan darurat tingkat empat dan meminta bantuan internasional melalui Pusat Koordinasi Tanggap Darurat Uni Eropa.

Berbicara kepada harian Aftonbladet, Therese Rosenblad dari Badan Kontinjensi Sipil Swedia mengatakan, mereka bekerja keras membantu korban dan daerah yang terkena dampak gempa Turkiye.

Uni Eropa turut mengirimkan tim penyelamat dan mempersiapkan bantuan lebih lanjut untuk Turkiye.

Beberapa negara anggota seperti Jerman, Perancis, Belgia, Polandia, Spanyol, Belanda, Romania, dan Finlandia juga siap mengerahkan tim dan bantuan.

Baca juga:

Dikutip dari Vox, konflik Turkiye dan Swedia memanas terkait kebijakan longgar Stockholm mengenai Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan kelompok-kelompok lain yang dianggap Ankara sebagai teroris.

Swedia secara tradisional menerima banyak pengungsi Kurdi, tetapi Turkiye memandang Swedia menyediakan tempat perlindungan untuk mengatur dan membiayai kegiatan anti-Turkiye.

Hal tersebut berdampak pada keberatan Turkiye untuk meratifikasi pengajuan keanggotaan Swedia bergabung ke NATO.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru-baru ini, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengecam pembakaran kitab suci oleh politisi sayap kanan di luar Kedutaan Besar Turkiye di Stockholm.

Erdogan juga pernah keberatan dengan embargo ekspor senjata Swedia ke Turkiye, yang diberlakukan setelah Turkiye menginvasi Suriah pada 2019.

Baca juga: Alasan Turki Tolak Swedia dan Finlandia Gabung NATO

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pria Ini Pulang Kampung Bawa 11 Kucing Pakai Motor, Tempuh Jarak 300 Km

Pria Ini Pulang Kampung Bawa 11 Kucing Pakai Motor, Tempuh Jarak 300 Km

Global
Anak Mantan PM Malaysia Kehilangan Banyak Teman dan Tawaran Kerja Usai Ayahnya Lengser

Anak Mantan PM Malaysia Kehilangan Banyak Teman dan Tawaran Kerja Usai Ayahnya Lengser

Global
Pakaian Bekas Jadi Tren Fesyen Ramah Lingkungan di Irak

Pakaian Bekas Jadi Tren Fesyen Ramah Lingkungan di Irak

Global
Rusia Akan Tempatkan Senjata Nuklir di Belarus, AS Hati-hati

Rusia Akan Tempatkan Senjata Nuklir di Belarus, AS Hati-hati

Global
Kisah Muhsin Kara, Muazin Juara 1 Lomba Azan Berhadiah Rp 8 Miliar di Arab Saudi

Kisah Muhsin Kara, Muazin Juara 1 Lomba Azan Berhadiah Rp 8 Miliar di Arab Saudi

Global
Trump Kampanye Pilpres AS 2024, Tepis Isu Kasus Suap Bintang Porno

Trump Kampanye Pilpres AS 2024, Tepis Isu Kasus Suap Bintang Porno

Global
Presiden Taiwan Tinjau Kesiapan Pasukan Jelang Kunjungan ke AS

Presiden Taiwan Tinjau Kesiapan Pasukan Jelang Kunjungan ke AS

Global
Honduras Resmi Putus Hubungan dengan Taiwan, Akui Hanya Ada 1 China

Honduras Resmi Putus Hubungan dengan Taiwan, Akui Hanya Ada 1 China

Global
Trump Bandingkan Penyelidikan atas Dirinya dengan Stalinisme Rusia

Trump Bandingkan Penyelidikan atas Dirinya dengan Stalinisme Rusia

Global
Tornado Mematikan Sapu Mississippi AS, Kota-kota Luluh Lantak, 26 Tewas

Tornado Mematikan Sapu Mississippi AS, Kota-kota Luluh Lantak, 26 Tewas

Global
Lansia Ini Pecahkan Rekor Donor Darah Terbanyak di Dunia, Rutin Sejak 1965 Sampai Sekarang

Lansia Ini Pecahkan Rekor Donor Darah Terbanyak di Dunia, Rutin Sejak 1965 Sampai Sekarang

Global
Serangan Rusia di Bakhmut Terhenti, Kemenhan Rusia dan Grup Wagner Bersitegang

Serangan Rusia di Bakhmut Terhenti, Kemenhan Rusia dan Grup Wagner Bersitegang

Global
Bagaimana Astronot Muslim Menjalani Ramadhan di Ruang Angkasa?

Bagaimana Astronot Muslim Menjalani Ramadhan di Ruang Angkasa?

Global
Situasi Memanas, Rusia Sebar Senjata Nuklir Taktis di Belarus

Situasi Memanas, Rusia Sebar Senjata Nuklir Taktis di Belarus

Global
Rangkuman Hari Ke-395 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan di Bakhmut Terhenti, Senjata Nuklir Taktis Moskwa di Belarus

Rangkuman Hari Ke-395 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan di Bakhmut Terhenti, Senjata Nuklir Taktis Moskwa di Belarus

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+