BRASILIA, KOMPAS.com - Kapal induk Brasil bernama Sao Paulo ditenggelamkan di Samudera Atlantik pada Jumat (3/2/2023) setelah nonaktif dan mengambang di laut selama berbulan-bulan.
Penenggelaman kapal induk tua ini tetap dilakukan meski ditentang sejumlah kelompok lingkungan, karena Sao Paulo penuh dengan bahan beracun.
Mereka mengeklaim, kapal induk Sao Paulo mengandung berton-ton asbes, logam berat, dan bahan beracun lainnya yang dapat larut ke dalam air serta mencemari rantai makanan laut.
Baca juga: Berbulan-bulan Mengambang di Laut, Kapal Induk Brasil Akhirnya Ditenggelamkan
Dikutip dari Military Today, berikut adalah profil kapal induk Brasil Sao Paulo dan kenapa dinonaktifkan.
Kapal ini melewati masa layanan panjang dan sukses bersama Angkatan Laut Perancis, kemudian digantikan kapal induk baru bertenaga nuklir, Charles de Gaulle.
Foch dinonaktifkan dan dijual ke Brasil pada 2000, lalu ditugaskan kembali dengan Angkatan Laut Brasil sebagai Sao Paulo.
Kapal ini menggantikan Minas Gerias, bekas kapal induk kelas Colossus Inggris, dan menjadi andalan baru Angkatan Laut Brasil. Sao Paulo juga merupakan satu-satunya kapal induk yang digunakan oleh negara di Amerika Latin.
Kapal induk Sao Paulo bisa membawa hingga 40 pesawat dan helikopter, biasanya dihuni 22 pesawat dan 17 helikopter.
Selama digunakan AL Brasil, kapal induk Sao Paulo agak lemah dan kemampuan ofensifnya terbatas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.