Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Misa Terbuka, Paus Fransiskus Desak Diakhirinya Kebencian Etnis di Sudan Selatan

Kompas.com - 05/02/2023, 19:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JUBA, KOMPAS.com - Paus Fransiskus mengimbau kepada penduduk Sudan Selatan untuk meletakkan "senjata kebencian" mereka ketika hadir dalam misa terbuka pada Minggu (5/2/2023).

Ini adalah hari terakhir ziarah Paus Fransiskus ke negara yang telah dirusak oleh kekerasan dan kemiskinan.

Kerumunan besar jamaah yang gembira berduyun-duyun ke Mausoleum John Garang di ibu kota Juba untuk melihat Paus berusia 86 tahun itu.

Baca juga: 27 Tewas di Sudan Selatan Jelang Kunjungan Paus Fransiskus

Paus Fransiskus menjadikan perdamaian dan rekonsiliasi sebagai tema perjalanan tiga harinya ke Sudan Selatan.

“Mari kita letakkan senjata kebencian dan balas dendam… Mari kita atasi ketidaksukaan dan kebencian yang lama kelamaan menjadi kronis dan berisiko mengadu domba suku dan kelompok etnis satu sama lain,” kata dia dalam homilinya, sebagaimana dikutip dari Kantor berita AFP.

Banyak jemaah melambai-lambaikan bendera nasional dan menyanyikan "Selamat datang bapa suci di Sudan Selatan" ketika Paus Fransiskus bergerak di antara kerumunan dengan mobil sebelum menyampaikan misa.

Misa terbuka kali ini dilaporkan dihadiri oleh 70.000 orang.

Ini merupakan kunjungan kepausan pertama Fransiskus ke Sudan Selatan sejak negara itu mencapai kemerdekaan dari Sudan pada 2011.

Penduduk Sudan Selatan sebagian besar adalah dengan pemeluk Kristen, berbeda dengan Sudan yang berpenduduk mayoritas Muslim.

Baca juga:

Penduduk kedua negara pernah terjun ke dalam perang saudara yang menewaskan hampir 400.000 orang.

Terlepas dari kesepakatan damai yang ditandatangani pada 2018 antara Presiden Salva Kiir dan wakilnya Riek Machar, banyak dari persyaratannya tetap tidak terpenuhi dan kekerasan terus mengguncang Sudan Selatan, mendorong orang-orang dari rumah mereka ke kamp-kamp pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com