KOMPAS.com - Tak lama setelah China melaporkan populasinya telah menyusut untuk pertama kalinya dalam enam dekade, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mewanti-wanti bahwa tingkat kelahiran rendah serta populasi menua negaranya dapat menjadi "risiko mendesak".
“Jepang berada di batas ambang, apakah kami dapat tetap berfungsi sebagai masyarakat,” kata dia.
Karena tingkat kelahiran di Jepang jatuh hingga mencapai rekor terendah, pemerintah setempat mengumumkan bahwa mereka akan menambah anggaran program insentif anak hingga dua kali lipat.
Baca juga: Populasi Dunia Capai 8 Miliar Jiwa, Adakah Risiko Serius di Baliknya?
Hal ini dilakukan dengan harapan dapat membujuk warganya untuk memiliki lebih banyak anak.
Namun, tak hanya negara Jepang dan China yang menghadapi masalah ini. Adapun beberapa negara lain yang berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan populasinya.
Berikut beberapa kebijakan yang dibuat negara-negara untuk menangani permasalahan populasi menua.
“Untuk tahun pertama cuti melahirkan, Anda mendapatkan 90 persen upah dan tahun kedua Anda menerima upah minimum,” katanya kepada BBC.
Sekitar 22 persen dari penduduk Bulgaria berusia lebih dari 65 tahun. Presentase ini merupakan salah satu yang tertinggi di Uni Eropa menurut laporan World Bank.
Dalam upaya memutarbalikan pola ini, Bulgaria menerapkan salah satu cuti bersalin berdurasi paling lama dengan pembayaran upah penuh di seluruh dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.