KYIV, KOMPAS.com - Pemerintah Ukraina melarang pegawai negeri senior dan anggota parlemen termasuk perempuan bepergian ke luar negeri selama perang dengan Rusia.
Juru bicara dinas penjaga perbatasan Ukraina Andriy Demchenko mengatakan kepada AFP pada Senin (30/1/2023), tindakan tersebut--yang disahkan pekan lalu--sudah mulai berlaku.
"Mereka sekarang hanya boleh pergi sebagai bagian dari misi kerja," katanya.
Baca juga: NATO Minta Korea Selatan Berbuat Lebih Banyak untuk Ukraina
Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari 2022, pria Ukraina dalam usia tempur diperintahkan untuk tetap di negara itu kecuali jika ada pengecualian.
Dalam aturan baru, pejabat senior hanya boleh bepergian ke luar negeri jika mengunjungi anak-anaknya, dalam perawatan medis, atau setelah kematian orang tercinta, ujar Demchenko.
Larangan ini juga berlaku untuk pegawai negeri perempuan serta para deputi daerah.
Anggota parlemen Ukraina Iryna Gerashchenko mengecam aturan ini sebagai keputusan populis, karena sekitar 15.000 deputi lokal adalah perempuan dan beberapa di antaranya bekerja sebagai relawan.
Baca juga:
"Awalnya, pihak berwenang meminta semua orang yang bisa pergi selama musim dingin bertemu anak-anak mereka, sekarang mereka tidak diizinkan pergi," katanya di Facebook.
"Pihak berwenang terus mengambil langkah-langkah sembrono yang tidak ada hubungannya dengan perang."
Tindakan ini diambil setelah beberapa pejabat dituduh berlibur ke luar negeri, seperti wakil jaksa Ukraina Oleksiy Symonenko yang mengunjungi Marbella, resor populer di Spanyol.
Symonenko termasuk pejabat yang mengundurkan diri pekan lalu dalam perombakan politik terbesar Ukraina terkait serangkaian tuduhan korupsi.
Sebuah kantor media yang berpengaruh pada Jumat (27/1/2023) melaporkan bahwa mantan perdana menteri Yulia Tymoshenko berlibur di sebuah vila mewah di Uni Emirat Arab.
Baca juga: Gelombang Pemecatan Pejabat Ukraina Diduga Korupsi Berlanjut, Termasuk 5 Jaksa
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.