Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2023, 13:42 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengaku Presiden Rusia Vladimir Putin pernah mengancam akan menargetkan dirinya dengan serangan rudal.

Dia menyebut, ancaman tersebut datang sebelum Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina.

Ancaman disampaikan Putin kepada Boris dalam sebuah panggilan telepon yang terjadi setelah mantan PM Inggris itu mengunjungi Kyiv.

Baca juga: Boris Johnson Mundur dari Kontestasi PM Inggris, Langkah Rishi Sunak Makin Mulus

Pernyataan Boris ini terungkap dalam sebuah film dokumenter baru dari BBC yang akan disiarkan pada Senin (30/1/2023).

"Dia (Putin) semacam mengancam saya pada satu kesempatan dan berkata, 'Boris, saya tidak ingin menyakitimu, tetapi dengan rudal, itu hanya akan memakan waktu satu menit'," kata Johnson.

Setelah invasi Rusia, Boris Johnson termasuk di antara para pemimpin negara yang tampak paling berapi-api memberikan dukungan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Dia mengaku, sebelum invasi Rusia ke Ukraina, dirinya sempat bersusah payah memberi tahu Putin bahwa tidak ada prospek Ukraina bergabung dengan NATO.

Boris juga sempat memperingatkan Putin bahwa invasi apa pun akan berarti ada lebih banyak NATO di perbatasan Rusia, bukan sebaliknya.

Baca juga: Membaca Peluang Boris Johnson Jadi PM Inggris Lagi

"Dia (Putin) berkata, 'Boris, Anda mengatakan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO dalam waktu dekat. Apa (maksudnya) dalam waktu dekat?'. Dan saya berkata, 'ya Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO di masa mendatang. Anda tahu betul itu'," beber dia.

Tentang ancaman rudal, Johnson menambahkan, "Dia (Putin) hanya bermain-main dengan upaya saya untuk membuatnya bernegosiasi".

Film dokumenter BBC akan memperlihatkan adanya kesenjangan yang semakin besar antara pemimpin Rusia dan Barat pada tahun-tahun sebelum invasi Rusia ke Ukraina.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Film ini juga akan menampilkan Zelensky yang merefleksikan ambisinya yang gagal untuk bergabung dengan NATO sebelum serangan Rusia.

"Jika Anda tahu bahwa besok Rusia akan menduduki Ukraina, mengapa Anda tidak memberi saya sesuatu hari ini agar saya dapat menghentikannya? Atau jika kamu tidak bisa memberikannya kepadaku, maka hentikan sendiri," ucap Zelensky, sebagaimana dikutip dari AFP.

Baca juga: Kandidat PM Inggris Boris Johnson dan Rishi Sunak akan Bertemu

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ukraina Siap Serang Balik Rusia, tapi Zelensky Khawatir Banyak Korban

Ukraina Siap Serang Balik Rusia, tapi Zelensky Khawatir Banyak Korban

Global
Menhan Ukraina Tolak Proposal Damai dari Indonesia yang Diajukan Prabowo

Menhan Ukraina Tolak Proposal Damai dari Indonesia yang Diajukan Prabowo

Global
Ditinggal Ibu Mencuri di Toko, 2 Anak Kecil Terjebak dalam Mobil yang Terbakar

Ditinggal Ibu Mencuri di Toko, 2 Anak Kecil Terjebak dalam Mobil yang Terbakar

Global
Di Singapura, Prabowo Ajukan Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina

Di Singapura, Prabowo Ajukan Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina

Global
Gadis Remaja di AS Ditembak Tetangga Saat Main Petak Umpet

Gadis Remaja di AS Ditembak Tetangga Saat Main Petak Umpet

Global
UNODC: Perdagangan Metamfetamin dari Segitiga Emas Asia Tak Melambat, di Mana Itu?

UNODC: Perdagangan Metamfetamin dari Segitiga Emas Asia Tak Melambat, di Mana Itu?

Global
Di IISS Shangri-La Dialogue, Menhan Prabowo Usul Referendum PBB untuk Perdamaian Ukraina

Di IISS Shangri-La Dialogue, Menhan Prabowo Usul Referendum PBB untuk Perdamaian Ukraina

Global
Rangkuman Hari Ke-464 Serangan Rusia ke Ukraina: Penduduk Belgorod Rusia Mengungsi, China Lihat Masih Ada Banyak Rintangan

Rangkuman Hari Ke-464 Serangan Rusia ke Ukraina: Penduduk Belgorod Rusia Mengungsi, China Lihat Masih Ada Banyak Rintangan

Global
Kronologi Kecelakaan Kereta di Odisha India, Korban Tewas Naik Lagi Jadi 288 Orang

Kronologi Kecelakaan Kereta di Odisha India, Korban Tewas Naik Lagi Jadi 288 Orang

Global
AS Dituding Retas Ribuan iPhone di Rusia

AS Dituding Retas Ribuan iPhone di Rusia

Global
Layanan Sewa Mobil Tanpa Sopir Mulai Tersedia di Inggris, Ini Cara Kerjanya

Layanan Sewa Mobil Tanpa Sopir Mulai Tersedia di Inggris, Ini Cara Kerjanya

Global
Mahathir Nyatakan Siap Berdamai dengan Muhyiddin untuk Selamatkan Suku Melayu Malaysia

Mahathir Nyatakan Siap Berdamai dengan Muhyiddin untuk Selamatkan Suku Melayu Malaysia

Global
UPDATE Kecelakaan Kereta di India, Korban Tewas Jadi 207 Orang, Warga Ramai-ramai Ingin Sumbang Darah

UPDATE Kecelakaan Kereta di India, Korban Tewas Jadi 207 Orang, Warga Ramai-ramai Ingin Sumbang Darah

Global
[POPULER GLOBAL] Jakarta Terancam Tenggelam | Media Singapura: Megawati-Jokowi Renggang

[POPULER GLOBAL] Jakarta Terancam Tenggelam | Media Singapura: Megawati-Jokowi Renggang

Global
Kecelakaan 3 Kereta di Odisha India, 120 Orang Tewas, 850 Lainnya Terluka

Kecelakaan 3 Kereta di Odisha India, 120 Orang Tewas, 850 Lainnya Terluka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+