YERUSALEM, KOMPAS.com - Polisi Israel menyegel rumah keluarga dari pelaku penembakan di sinagoge Yerusalem pada Minggu (29/1/2023).
Polisi Israel mengidentifikasi pelaku penembakan itu sebagai pria Palestina yang bermukim di Yerusalem timur.
Penembakan di sinagoge Yerusalem yang terjadi pada Jumat (27/1/2023) itu pun dikhawatirkan akan memperburuk konflik Israel-Palestina.
Baca juga: Israel Tangkap 42 Orang Buntut Penembakan di Sinagoge Yerusalem, Simak Kasusnya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sendiri telah mengumumkan rencana kebijakan untuk mempermudah warga Israel membawa senjata setelah serangan sinagoge.
Penembakan di sinagoge Yerusalem terhitung menjadi serangan yang paling mematikan terhadap orang Yahudi di wilayah Yerusalem sejak 2008.
Itu terjadi sehari setelah militer Israel melakukan serangan yang paling mematikan juga selama bertahun-tahun di Kota Jenin, Tepi Barat. Sembilan warga Palestina dilaporkan tewas dalam serbuan itu.
Sehari setelah insiden di sinagoge, penembakan bahkan kembali terjadi di Yerusalem.
Pada Sabtu (28/1/2023), seorang anak laki-laki Palestina berusia 13 tahun dilaporkan telah menembak sekelompok warga sipil Israel di Yerusalem, melukai dua orang sebelum salah satu dari mereka menembak dan melukainya.
Kemudian pada hari Minggu, penduduk sebuah desa Palestina di luar Ramallah di Tepi Barat mengatakan, sekelompok orang dari pemukiman Israel terdekat telah membakar satu rumah dan menghancurkan pintu dan jendela rumah lainnya.
PM Israel Netanyahu meyakini, kebijakan mempermudah warga Israel mendapatkan izin membawa senjata akan mengurangi kekerasan.
Baca juga: Cerita Saksi Mata Detik-detik Penembakan di Sinagoge Yersusalem
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.