PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara mengecam keputusan Amerika Serikat memasok Ukraina dengan tank, dan mengeklaim keputusan AS akan memperluas perang proksi untuk menghancurkan Rusia.
Awal pekan ini, Presiden AS Joe Biden menjanjikan pengiriman 31 tank Abrams--salah satu senjata paling kuat dan canggih di militer Amerika--untuk membantu Kyiv melawan invasi Moskwa.
Bersama China, Rusia adalah salah satu dari sedikit teman internasional Korea Utara dan pernah membantu rezim tersebut.
Baca juga: AS Akan Kirim 31 Tank Abrams ke Ukraina, Menyusul Kiriman Tank Leopard 2 Jerman
Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat (27/1/2023) malam, Kim Yo Jong saudara perempuan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, menyalahkan Washington atas krisis di Ukraina.
Ia menuduh AS melewati garis merah lebih jauh dengan mengirim tank.
"Di balik ini ada niat jahat AS guna mewujudkan tujuan hegemoniknya dengan memperluas perang proksi untuk menghancurkan Rusia," katanya, dikutip dari kantor berita AFP.
Washington adalah penjahat berat, tambahnya, seraya menyebut Pyongyang akan selalu berdiri di parit yang sama dengan personel militer dan rakyat Rusia.
"Dunia akan menjadi lebih cerah, lebih aman, dan lebih tenang sekarang jika bukan tentang AS," lanjut Kim Yo Jong.
Baca juga:
Selain Suriah dan Rusia, Korea Utara adalah satu dari segelintir negara yang mengakui kemerdekaan Luhansk serta Donetsk, dua wilayah separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.
Rusia, salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, sejak lama menentang peningkatan tekanan terhadap Korea Utara yang bersenjata nuklir, bahkan meminta keringanan sanksi internasional atas alasan kemanusiaan.
Kim Jong Un pada September 2022 menyatakan, Korea Utara sebagai negara nuklir yang tidak dapat diubah.
Korut melakukan uji senjata penghancur yang berujung sanksi hampir setiap bulan tahun lalu, termasuk menembakkan rudal balistik antarbenua tercanggihnya.
Baca juga: AS Akan Kucurkan Rp 757,5 Miliar untuk Beri Informasi Dunia Luar bagi Warga Korea Utara
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.