Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Olok-olok Menlu Rusia, Kemenlu Jerman Malah Disemprot Pejabat Afrika

Kompas.com - 27/01/2023, 16:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com – Melalui Twitter, Kementerian Luar Negeri Jerman berniat mengolok-olok safari Menteri Rusia Sergey Lavrov ke Benua Afrika.

Kementerian Luar Negeri Jerman menyebut bahwa Lavrov ke Afrika tidak mencari leopard, namun untuk menjustifikasi invari Rusia ke Ukraina.

Dalam twit tersebut, Kementerian Luar Negeri Jerman menggunakan emoji sebagai pengganti leopard.

Baca juga: CEO Perusahaan Listrik Afrika Selatan Diracun Sianida

Leopard yang dimaksud Kementerian Luar Negeri Jerman sebenarnya berkaitan dengan pengiriman tank Leopard 2 oleh Berlin ke Ukraina, sebagaimana dilansir AP, Kamis (26/1/2023).

Akan tetapi, seorang pejabat Uni Afrika tersinggung dengan twit Kementerian Luar Negeri Jerman mengenai leopard tersebut.

Juru Bicara Ketua Uni Afrika Moussa Faki Mahamat, Ebba Kalondo, “menyemprot” twit Kementerian Luar Negeri Jerman mengenai leopard dalam kunjungan Lavrov.

Kalondo mengkritik Kementerian Luar Negeri Jerman dengan mempertanyakan apakah Afrika hanya sekadar benua tentang hewan liar.

Baca juga: Ronaldo Salah Sebut Arab Saudi Jadi Afrika Selatan Saat Perkenalan di Al Nassr

Dia menyampaikan, apakah Afrika, orang-orangnya, dan satwa liarnya hanya lelucon bagi Kementerian Luar Negeri Jerman?

“Kebijakan luar negeri bukanlah lelucon dan juga tidak boleh digunakan untuk membuat poin geopolitik murahan dengan mengilustrasikan seluruh benua dengan kiasan kolonial,” tulis Kalondo dalam twitnya.

Kementerian Luar Negeri Jerman lantas meminta maaf setelah “disemprot” oleh Kalondo.

Kementerian tersebut mengatakan, twitnya tidak dimaksudkan untuk menyinggung, melainkan untuk menyerukan kebohongan yang digunakan Rusia untuk menjustifikasi invasi ke Ukraina.

Baca juga: Truk Tangki Elpiji Meledak di Afrika Selatan, 10 Tewas

Lavrov bersafari ke Afrika dengan mengunjungi Afrika Selatan, Eswatini, Angola, dan Eritrea pada pekan ini.

Dalam safarinya, Lavrov mengulangi klaimnya bahwa AS dan sekutu Baratnya memanfaatkan Ukraina sebagai alat dalam perang hibrida melawan Rusia.

Banyak negara di Benua Afrika masih memiliki ikatan sejarah dengan Moskwa.

Afrika Selatan adalah salah satu dari beberapa yang abstain dari pemungutan suara resolusi PBB berisi pengutukan invasi Rusia ke Ukraina PBB tahun lalu.

Sementara Eritrea menentang resolusi itu bersama Rusia, Belarus, Korea Utara, dan Suriah.

Baca juga: Eksekutif Sekolah Penerbangan Afrika Selatan Diselidiki Australia, Diduga Bantu Latih Pilot Militer China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB Tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
[POPULER GLOBAL] AS Peringatkan Rusia soal Teror | Korban Jiwa di Gaza Terlalu Banyak

[POPULER GLOBAL] AS Peringatkan Rusia soal Teror | Korban Jiwa di Gaza Terlalu Banyak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com