Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer AS Klaim Bunuh Pejabat Senior ISIS di Somalia

Kompas.com - 27/01/2023, 14:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pasukan operasi khusus AS telah membunuh seorang pejabat senior kelompok ISIS an 10 operasi teroris lainnya di Somalia utara yang terpencil.

Ini diumumkan administrasi pemerintahan Biden pada Kamis (26/1/2023).

Operasi yang dilakukan pada hari Rabu (25/1/2023) menargetkan Bilal al-Sudani, fasilitator keuangan utama untuk organisasi teroris global, di kompleks gua pegunungan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Michelle Yeoh Menang Golden Globe | Bom ISIS di Kemlu Afghanistan

"Tindakan ini membuat Amerika Serikat dan mitranya lebih aman dan terjamin, dan itu mencerminkan komitmen teguh kami untuk melindungi warga Amerika dari ancaman terorisme di dalam dan luar negeri," kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin, seperti dikutip dari Associated Press.

Presiden AS Joe Biden telah diberi pengarahan minggu lalu tentang misi yang diusulkan, yang datang bersamaan setelah perencanaan berbulan-bulan.

Dia memberikan persetujuan akhir untuk melakukan operasi minggu ini mengikuti rekomendasi dari Austin dan ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Angkatan Darat Mark Milley.

Al-Sudani, yang telah berada di radar pejabat intelijen AS selama bertahun-tahun, memainkan peran kunci dalam membantu mendanai operasi ISIS di Afrika serta cabang teroris ISIS-K yang beroperasi di Afghanistan.

Departemen Keuangan AS sebelumnya menuduh bahwa al-Sudani telah bekerja sama dengan agen ISIS lainnya, Abdella Hussein Abadigga, yang telah merekrut pemuda di Afrika Selatan dan mengirim mereka ke kamp pelatihan senjata.

Abadigga, yang menguasai dua masjid di Afrika Selatan, menggunakan posisinya untuk memeras uang dari anggota masjid.

Baca juga: Serangan Bom di Yerusalem: Israel Tuding Anggota ISIS sebagai Dalangnya

Al-Sudani menganggap Abadigga sebagai pendukung tepercaya yang dapat membantu pendukung ISIS di Afrika Selatan menjadi lebih terorganisir dan merekrut anggota baru.

Al-Sudani awalnya ditunjuk Departemen Keuangan pada tahun 2012 untuk perannya dengan al-Shabab, organisasi teroris lain yang beroperasi di Somalia.

Dia membantu pejuang asing melakukan perjalanan ke kamp pelatihan al-Shabab dan memfasilitasi pembiayaan untuk ekstremis kekerasan di Somalia.

Baca juga: China Minta Warganya Keluar dari Afghanistan Secepat Mungkin Usai Serangan ISIS di Hotel Kabul

Tidak ada warga sipil yang terluka atau tewas dalam operasi itu, kata pejabat Pentagon.

Seorang warga Amerika yang terlibat dalam operasi itu digigit anjing militer, tetapi tidak mengalami luka serius, menurut seorang pejabat pemerintah.

Operasi itu dilakukan beberapa hari setelah Komando Afrika mengatakan telah melakukan serangan pertahanan diri kolektif di timur laut Mogadishu, ibu kota, dekat Galcad.

Dalam insiden itu, pasukan Tentara Nasional Somalia terlibat dalam pertempuran sengit menyusul serangan yang berkepanjangan dan intens oleh lebih dari 100 pejuang al-Shabab.

Baca juga: Hotel Kabul yang Populer di Kalangan Warga Negara China Diserang ISIS, Ada Ledakan dan Rentetan Tembakan

AS memperkirakan sekitar 30 pejuang al-Shabab tewas dalam operasi itu.

Serangan pasukan Somalia terhadap al-Shabab telah digambarkan sebagai yang paling signifikan dalam lebih dari satu dekade.

Baca juga: WNA Diduga Anggota ISIS Ditangkap Terkait Serangan Kedutaan Pakistan di Kabul

Al-Shabab memiliki jejak yang jauh lebih besar di Somalia daripada ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com