Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Unik di Balik Pengunduran Jacinda Ardern Jadi PM Selandia Baru

Kompas.com - 20/01/2023, 11:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

WELLINGTON, KOMPAS.com - Bagi jutaan orang di seluruh dunia, pengunduran diri Jacinda Ardern barangkali mengejutkan.

Tetapi, beberapa perempuan mungkin akan membaca kata-katanya dengan ketertarikan khusus.

Karisma dan filosofi kepemimpinan sang perdana menteri Selandia Baru telah membuat namanya dikenal di seluruh dunia.

Baca juga: Sepak Terjang PM Selandia Baru Jacinda Ardern, Ikon Inspiratif yang Akhirnya Mundur

Banyak penggemarnya adalah perempuan, yang rajin mengikuti perjalanannya dari PM pemula menjadi ibu yang bekerja, dan memandangnya sebagai panutan.

Ardern bukan satu-satunya pesohor yang menjadi berita dalam beberapa tahun terakhir karena tiba-tiba mengumumkan pengunduran diri dengan alasan kelelahan atau burnout.

Sosok lain yang pernah melakukan hal sama, termasuk atlet Naomi Osaka, Ash Barty dan Virat Kohli; serta bos seperti James Packer.

Namun, Ardern juga menduduki posisi yang amat langka sebagai ibu yang bekerja sambil memimpin sebuah negara.

Dia melahirkan saat menjabat.

Satu-satunya pemimpin dunia lain yang pernah melakukannya adalah Benazir Bhutto dari Pakistan.

Dalam banyak hal, itu adalah contoh ujian ekstrem "unik" untuk menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga.

Tetapi jelas ada faktor politik yang juga berperan.

Baca juga: Pengunduran Diri PM Selandia Baru Jacinda Ardern Kejutkan Banyak Pihak

Faktor politik

Pengunduran dirinya terjadi di tengah meningkatnya kekacauan politik, dengan tingkat penerimaannya menurun seiring kekhawatiran warga Selandia Baru tentang biaya hidup dan tingkat kejahatan meningkat.

Memang tidak mudah berada di puncak, tetapi masa jabatan Ardern telah menemui banyak tantangan.

Dia telah memimpin negara melalui pandemi yang tidak pernah terjadi sebelumnya, serangan teror domestik yang mengerikan, dan letusan gunung berapi.

Dalam pidatonya pada Kamis (19/1/2023), PM Ardern menyebut tentang keputusan "sulit dan konstan" yang dia hadapi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Global
Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Rishi Sunak Janjikan Paket Militer untuk Ukraina hingga Rp 10 Triliun

Global
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Kim Jong Un Awasi Latihan Serangan Balik Nuklir

Kim Jong Un Awasi Latihan Serangan Balik Nuklir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com