KOMPAS.com – Berita tentang seorang dosen seni di Hamline University menggugat kampus karena dipecat terkait gambaran Nabi Muhammad memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada berita rencana pengunduran diri Jacinda Ardern sebagai Perdana Menteri (PM) Selandia Baru.
Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni memuat jawaban terkait penyebab populasi China bisa turun drastis dalam beberapa dekade.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Video Pesawat Yeti Airlines Jatuh | Greta Thunberg Ditahan
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Kamis (19/1/2023) hingga Jumat (20/1/2023) pagi yang dapat Anda simak:
Pengacara untuk seorang dosen seni pada Selasa (17/1/2022), mengatakan bahwa kliennya telah menggugat Hamline University di Negara Bagian Minnesota, Amerika Serikat (AS), yang memecat dosen itu.
Pemecatan terjadi setelah seorang mahasiswa Muslim keberatan atas gambaran Nabi Muhammad dalam mata kuliah seni global.
Universitas sudah mengakui "salah langkah" dan berencana menggelar dialog terbuka tentang kebebasan akademik.
Baca kasus selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Populasi China Turun | Rumor Ketegangan Rusia-Grup Wargner
Pengumuman Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern yang ingin mengundurkan diri mengejutkan banyak pihak.
Pada Kamis (19/1/2023), Ardern mengumumkan akan mundur dari jabatannya paling lambat awal Februari dan tidak ingin mencalonkan diri lagi.
Dalam pengumuman yang disiarkan televisi, sambil menahan air mata, Ardern mengatakan bahwa masa jabatannya selama lima setengah tahun adalah waktu yang sulit.
Baca selengkapnya di sini
China telah mencatat penurunan populasi pertamanya dalam beberapa dekade, yang oleh beberapa ahli disebut sebagai perubahan besar.
Terbaru, menurut data yang diterbitkan Selasa oleh Biro Statistik Nasional China, populasi China daratan adalah 1,411 miliar orang pada akhir tahun 2022, turun 850.000 dibandingkan tahun sebelumnya.
Stuart Gietel-Basten, seorang profesor ilmu sosial di Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong dan Universitas Khalifa di Abu Dhabi, mengatakan bahwa penyusutan dapat memperumit rencana China untuk melanjutkan ekspansi ekonomi.