Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Selandia Baru Jacinda Ardern Ingin Mundur, Tak Mau Lanjut Periode Berikutnya

Kompas.com - 19/01/2023, 09:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WELLINGTON, KOMPAS.com – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan akan mundur dari jabatannya paling lambat awal Februari.

Ardern, yang merupakan Pemimpin Partai Buruh, menyampaikan bahwa dia tidak ingin mencalonkan diri lagi sebagai Perdana Menteri Selandia Baru.

Dia menambahkan, pemilihan umum Selandia Baru akan digelar pada 14 Oktober, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Profil Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru

“Musim panas ini, saya berharap menemukan cara untuk mempersiapkan bukan hanya satu tahun lagi, tetapi periode lain - karena itulah yang dibutuhkan tahun ini,” kata Ardern yang disiarkan oleh televisi.

Masa jabatan Ardern sebagai Perdana Menteri Selandia Baru akan berakhir paling lambat 7 Februari.

“Saya tidak bisa lagi melakukannya,” ucap Ardern.

Baca juga: Bertelanjang Kaki PM Jacinda Ardern Hadiri Peringatan Setahun Letusan Gunung Berapi di White Island

Ardern meyakini bahwa Partai Buruh Selandia Baru akan memenangi pemilihan umum mendatang.

Dia menambahkan bahwa pemungutan suara untuk memilih Pemimpin Partai Buruh berikutnya akan diadakan pada Minggu (22/1/2023).

Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Grant Robertson mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri sebagai Pemimpin Partai Buruh berikutnya.

Baca juga: Menang Mayoritas di Pemilu Selandia Baru, Justru Jadi Tantangan Tebesar Jacinda Ardern

Ardern menjabat sebagai Perdana Menteri Selandia Baru ke-40 dan Pemimpin Partai Buruh Partai sejak 2017.

Dalam pemilihan umum Selandia Baru 2020, Ardern memimpin partainya meraih kemenangan telak.

Partai Buruh mendapatkan 65 kursi di DPR Selandia Baru yang beranggotakan 120 kursi, membuatnya sebagai mayoritas.

Baca juga: Jacinda Ardern, Pemimpin Wanita yang Menangkan Suara di Tengah Krisis Bencana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com