Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2023, 19:03 WIB

KYIV, KOMPAS.com - Menteri dalam negeri Ukraina termasuk di antara sedikitnya 15 orang yang tewas pada Rabu (18/1/2023) pagi dalam insiden helikopter jatuh di dekat sebuah pembibitan di luar Kyiv.

Dilansir dari Reuters, para pejabat mengatakan sembilan orang di dalam pesawat dan enam di darat, termasuk tiga anak-anak, tewas ketika helikopter Super Puma buatan Perancis jatuh di daerah perumahan di pinggiran Brovary di pinggiran timur ibu kota.

Sebelumnya, para pejabat telah memberikan angka kematian awal berjumlah 18 orang.

Baca juga: Rusia Belum Lihat Usulan Serius Akhiri Perang Ukraina, Sebut Formula Zelensky Absurd

Gubernur daerah mengatakan 29 orang lainnya terluka, termasuk 15 anak-anak.

Presiden Volodymyr Zelensky menyebut kecelakaan itu sebagai tragedi yang mengerikan.

"Sampai saat ini, 3 anak meninggal. Rasa sakitnya tak terkatakan," katanya dalam sebuah pernyataan.

Di tempat kejadian, puing-puing berserakan di taman bermain berlumpur dan pekerja darurat berseliweran di sekitar armada ambulans.

Di sebuah halaman tergeletak beberapa mayat mengenakan seragam kementerian dalam negeri biru dan sepatu bot hitam, terlihat dari bawah selimut foil yang menutupi mereka.

Sebagian besar pesawat telah mendarat di sebuah mobil dan menghancurkannya.

Baca juga: Ukraina Terkini: 22 Orang Masih Hilang Usai Rudal Rusia Hantam Dnipro

"Ada anak-anak dan staf di kamar bayi pada saat tragedi ini terjadi," tulis gubernur wilayah Kyiv Oleksiy Kuleba di aplikasi perpesanan Telegram.

Kepala polisi nasional Ihor Klymenko membenarkan bahwa Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrskyi tewas bersama wakil pertamanya, Yevheniy Yenin, dan pejabat kementerian lainnya yang terbang dengan helikopter yang dioperasikan oleh dinas darurat negara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Ukraina mengatakan belum jelas apa yang menyebabkan helikopter itu jatuh.

Baca juga: Rambo Rusia Siap Berjuang di Sisi Ukraina, Mengaku Sangat Benci Negaranya

Tidak ada komentar langsung dari Rusia, yang menginvasi Ukraina Februari lalu, dan pejabat Ukraina tidak menyebutkan adanya serangan Rusia di wilayah tersebut pada saat itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Perbatasan Rusia Diserang Lagi, Drone Tembaki Sejumlah Wilayah

Perbatasan Rusia Diserang Lagi, Drone Tembaki Sejumlah Wilayah

Global
Iran Tuduh Ukraina Manfaatkan Teheran untuk Dapat Dukungan Barat

Iran Tuduh Ukraina Manfaatkan Teheran untuk Dapat Dukungan Barat

Global
[UNIK GLOBAL] 'Resign' untuk Keliling Dunia | Foto Ledakan Pentagon Buatan AI

[UNIK GLOBAL] "Resign" untuk Keliling Dunia | Foto Ledakan Pentagon Buatan AI

Global
Menang Jackpot Besar, Pria AS Diperkarakan Dituduh Curi Lotre Orang Lain

Menang Jackpot Besar, Pria AS Diperkarakan Dituduh Curi Lotre Orang Lain

Global
Wanita Ini Jual Apartemen demi Berlayar Keliling Dunia, Ternyata Tak jadi Berangkat...

Wanita Ini Jual Apartemen demi Berlayar Keliling Dunia, Ternyata Tak jadi Berangkat...

Global
FBI Rilis File Rencana Pembunuhan Ratu Elizabeth II oleh Simpatisan Irlandia

FBI Rilis File Rencana Pembunuhan Ratu Elizabeth II oleh Simpatisan Irlandia

Global
Otoritas Inggris Larang Pria Ini Pelihara Hewan Seumur Hidup, Ini Alasannya

Otoritas Inggris Larang Pria Ini Pelihara Hewan Seumur Hidup, Ini Alasannya

Global
Terungkap Alasan Pria Buka Pintu Darurat Asiana Airlines saat Penerbangan

Terungkap Alasan Pria Buka Pintu Darurat Asiana Airlines saat Penerbangan

Global
Bocah 11 Tahun Telepon 911 Minta Bantuan, Malah Ditembak Polisi yang Datang

Bocah 11 Tahun Telepon 911 Minta Bantuan, Malah Ditembak Polisi yang Datang

Global
Protes Gaji Tak Dibayar, 3 Penjaga Keamanan Piala Dunia Masih Ditahan di Qatar

Protes Gaji Tak Dibayar, 3 Penjaga Keamanan Piala Dunia Masih Ditahan di Qatar

Global
Rishi Sunak Peringatkan Kemungkinan Resesi Inggris pada 2024

Rishi Sunak Peringatkan Kemungkinan Resesi Inggris pada 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-457 Serangan Rusia ke Ukraina: Hambatan Pembicaraan Damai | Janji Latihan Jet F-16

Rangkuman Hari Ke-457 Serangan Rusia ke Ukraina: Hambatan Pembicaraan Damai | Janji Latihan Jet F-16

Global
Rusia Bilang ke China, Ada Hambatan Serius dalam Pembicaraan Damai dengan Ukraina

Rusia Bilang ke China, Ada Hambatan Serius dalam Pembicaraan Damai dengan Ukraina

Global
Jerman Minta China Gunakan Pengaruhnya untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Jerman Minta China Gunakan Pengaruhnya untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Global
KJRI Hamburg bersama Wirausaha Muda Indonesia di Jerman Dorong Ekspor Produk Berkelanjutan di Jerman

KJRI Hamburg bersama Wirausaha Muda Indonesia di Jerman Dorong Ekspor Produk Berkelanjutan di Jerman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+