Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikecam, Israel Larang Pengibaran Bendera Palestina di Tempat Umum

Kompas.com - 11/01/2023, 08:43 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

YERUSALEM, KOMPAS.com – Amnesty International mengecam larangan Israel terhadap pengibaran bendera Palestina di tempat umum atau ruang publik.

Kelompok HAM tersebut pada Selasa (10/1/2023) menyebut, seruan pembatasan Israel terhadap pengibaran bendera Palestina adalah upaya tak tahu malu untuk melegitimasi rasisme.

Sebelumnya, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memerintahkan komandan Polisi Israel pada Minggu (8/1/2023) memberi wewenang kepada petugas untuk menurunkan bendera Palestina yang berkibar di ruang publik.

Baca juga: Palestina Anggap Israel Memulai Perang Baru

"Saya telah menginstruksikan polisi Israel untuk menegakkan larangan mengibarkan bendera PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) di ruang publik, tanda identifikasi dengan organisasi teroris," tulis Ben-Gvir di Twitter.

"Kami akan melawan terorisme dan para pendukung terorisme dengan sekuat tenaga," ungkap dia.

Setelah memenangkan pemilihan November 2022, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada bulan lalu membentuk pemerintahan dengan jabatan-jabatan penting diambil oleh sekutu sayap kanan.

Mereka termasuk Ben-Gvir dari partai Kekuatan Yahudi, yang memiliki sejarah komentar yang menghasut tentang Palestina.

"Tindakan represif"

Amnesty International menganggap langkah-langkah baru dari Israel itu sebagai tindakan represif dan serangan keras terhadap hak kewarganegaraan, kebebasan berekspresi, dan kebebasan berkumpul secara damai.

Di Israel dan di Yerusalem timur yang dianeksasi, pasukan keamanan Israel telah menyita bendera Palestina, sebagian memicu kekerasan.

Baca juga: Ben-Gvir Instruksikan Polisi Israel Turunkan Bendera Palestina dari Ruang Publik

Pada Mei 2022, saat pemakaman jurnalis Palestina-Amerika, Shireen Abu Akleh, polisi Israel pun memukuli pengusung jenazah yang membawa peti mati yang ditutupi oleh bendera Palestina.

Meskipun tidak ilegal mengibarkan bendera Palestina, hukum Israel telah melarang pengibaran bendera negara musuh atau kelompok yang memusuhi keberadaan Israel di depan umum.

"Otoritas Israel mengatakan arahan itu ditujukan untuk menghentikan 'hasutan' terhadap Israel, tetapi itu dilakukan di tengah serangkaian tindakan yang dirancang untuk membungkam perbedaan pendapat dan membatasi protes, termasuk yang diadakan untuk membela hak-hak Palestina," kata Amnesty dalam sebuah pernyataan kepada Kantor berita AFP.

Mereka menilai, Israel sedang berupaya untuk semakin membungkam suara Palestina.

"Dalih lucu untuk arahan ini tidak dapat menutupi fakta bahwa otoritas Israel semakin kejam dalam upaya mereka untuk membungkam suara Palestina," tambah pernyataan Amnesty International.

Baca juga: Utusan Israel-Palestina Saling Hujat di DK PBB soal Kunjungan Al-Aqsa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP

Terkini Lainnya

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-Kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Zelensky Berterima Kasih ke Senat AS Usai Setujui Bantuan Rp 985 Triliun untuk Ukraina

Global
Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Senat AS Setujui Bantuan Militer Rp 209,9 Triliun ke Israel

Global
Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Argentina Surplus APBN untuk Kali Pertama dalam 16 Tahun

Global
Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Senat AS Setujui Paket Bantuan untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Rangkuman Hari Ke-790 Serangan Rusia ke Ukraina: China Bantah Dukung Perang | Ukraina Panggil Warganya di Luar Negeri 

Global
Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Israel Dituding Bertanggung Jawab atas Kuburan Massal 340 Jenazah di RS Gaza

Global
Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Begini Cara Perang Rugikan Perkembangan Anak-anak

Global
Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Israel Tingkatkan Serangan di Gaza dan Perintahkan Evakuasi Baru di Wilayah Utara

Global
Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Saat Protes Menentang Perang di Gaza Meluas di Kampus-kampus Elite AS...

Global
[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

[POPULER GLOBAL] Tabrakan Helikopter AL Malaysia | Ketegangan Iran Vs Israel Memuncak

Global
Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Ulang Tahun, Foto Pangeran Louis Diunggah ke Medsos Usai Heboh Editan Kate

Global
Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Saat 313 Mayat Ditemukan di Kuburan Massal 2 RS Gaza...

Global
Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Rusia Batalkan Pawai Perang Dunia II untuk Tahun Kedua Beruntun

Global
Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Hampir Separuh Kota Besar di China Tenggelam karena Penurunan Tanah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com