Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/01/2023, 11:01 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Apa bisa orang asing menjadi dokter di Jerman? Bisa. Sudah ada beberapa orang Indonesia yang jadi dokter di Jerman. Di antaranya Lola Fedora yang kini menjalani residensi untuk menjadi dokter spesialis penyakit kulit.

"Kedokteran di Jerman itu termasuk sistem pendidikannya objektif, fair. Sistem hierarkinya juga enggak terlalu menekan residen-residen yang mau melanjutkan spesialis di sini, " ujar Lola Fedora yang mengambil spesialis penyakit kulit di Jerman.

Perempuan Indonesia yang kini bermukim di Jerman ini juga tidak pelit berbagi informasi di Instagram bagi mereka yang ingin menjadi dokter di Jerman.

Baca juga: Vatikan Panggil Dokter Atlético Madrid untuk Merawat Masalah Lutut Paus Fransiskus

"Bisa dilakukan kok, asal kita bisa berusaha terus rajin sama kerja keras,” katanya.

Namun memang bukan perkara mudah untuk menjadi dokter di Jerman, ujar Lola, terutama dari segi bahasa.

"Karena sama-sama kita tahu Bahasa Jerman itu enggak gampang. Bahasa Jerman bukan bahasa yang kita pelajari di sekolah, beda sama Bahasa Inggris, ya mungkin dari kecil pun kita sering terpapar dengan bahasa Inggris, tapi kalau Bahasa Jerman itu murni aku belajar setelah beres sekolah dokter umum di Indonesia,” tandas perempuan asal Bandar Lampung ini.

Ia menjalani masa satu tahun persiapan melanjutkan studi, lalu pindah ke Jerman dan melanjutkan kursus Bahasa Jerman yang lebih ke arah kedokteran selama sekitar sebulan.

"Aku coba apply kerja ke rumah sakit, terus dapat juga pekerjaan, " ujarnya senang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Diminta Tak Bepergian oleh Dokter, Akan Absen di KTT Liga Arab

Tantangan terbesar: bahasa dan budaya

Selain dari segi bahasa tantangan lain yang dihadapinya adalah kultur, yang juga ada hubungannya dengan faktor bahasa.

"Aku lihat juga di sini, kalau misalnya kita sebagai orang yang tinggal di sini, tapi kurang bisa komunikasi Bahasa Jerman itu lebih sulit untuk membaur sama mereka. Terutama untuk kedokteran, kita dituntut untuk bicara sama pasien dalam bahasa Jerman, membawa diri kita, approach pasien supaya bisa membuat pasien nyaman sama kita, termasuk dengan pasien migran dan bagaimana caranya kita membuat mereka percaya kalau kita juga juga berkualitas sebagai dokter di sini,” tandas Lola.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Siram Suami dengan Air Panas, WNI Ditangkap Polisi Singapura Saat Coba Lari ke Kepri

Siram Suami dengan Air Panas, WNI Ditangkap Polisi Singapura Saat Coba Lari ke Kepri

Global
Rakyat Korea Utara Kelaparan, Putri Kim Jong Un Pakai Jaket Christian Dior Seharga Rp 28,8 Juta

Rakyat Korea Utara Kelaparan, Putri Kim Jong Un Pakai Jaket Christian Dior Seharga Rp 28,8 Juta

Global
AS Belum Lihat Indikasi Rusia Gerakkan Senjata Nuklir

AS Belum Lihat Indikasi Rusia Gerakkan Senjata Nuklir

Global
Tornado 1 Jam Terjang Mississippi AS, Area Sepanjang 274 Km Hancur

Tornado 1 Jam Terjang Mississippi AS, Area Sepanjang 274 Km Hancur

Global
Putri Sumatera Utara Jadi Duta Pariwisata di AS

Putri Sumatera Utara Jadi Duta Pariwisata di AS

Global
Putin Berambisi Rusia Mampu Produksi dan Modernisasi 1.600 Tank

Putin Berambisi Rusia Mampu Produksi dan Modernisasi 1.600 Tank

Global
Sebar Senjata Nuklir Taktis ke Belarus, Putin Disebut Bikin Malu Xi Jinping

Sebar Senjata Nuklir Taktis ke Belarus, Putin Disebut Bikin Malu Xi Jinping

Global
Lagi dan Lagi, Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik

Lagi dan Lagi, Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik

Global
Kritik RUU Baru, Menhan Israel Dipecat Netanyahu

Kritik RUU Baru, Menhan Israel Dipecat Netanyahu

Global
NATO Kritik Rusia Soal Senjata Nuklir Taktis, AS Tak Ambil Pusing

NATO Kritik Rusia Soal Senjata Nuklir Taktis, AS Tak Ambil Pusing

Global
Rangkuman Hari Ke-396 Serangan Rusia ke Ukraina: NATO Kritik Moskwa Soal Nuklir, Kyiv Serukan Pertemuan Luar Biasa

Rangkuman Hari Ke-396 Serangan Rusia ke Ukraina: NATO Kritik Moskwa Soal Nuklir, Kyiv Serukan Pertemuan Luar Biasa

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Kemesraan Xi Jinping dan Vladimir Putin | China Usir Kapal Perang AS

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Kemesraan Xi Jinping dan Vladimir Putin | China Usir Kapal Perang AS

Global
Pria Ini Pulang Kampung Bawa 11 Kucing Pakai Motor, Tempuh Jarak 300 Km

Pria Ini Pulang Kampung Bawa 11 Kucing Pakai Motor, Tempuh Jarak 300 Km

Global
Anak Mantan PM Malaysia Kehilangan Banyak Teman dan Tawaran Kerja Usai Ayahnya Lengser

Anak Mantan PM Malaysia Kehilangan Banyak Teman dan Tawaran Kerja Usai Ayahnya Lengser

Global
Pakaian Bekas Jadi Tren Fesyen Ramah Lingkungan di Irak

Pakaian Bekas Jadi Tren Fesyen Ramah Lingkungan di Irak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+