Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meksiko Tangkap Putra Mantan Raja Narkoba El Chapo, Kerusuhan Pecah

Kompas.com - 06/01/2023, 13:17 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

CULIACAN, KOMPAS.com - Pasukan keamanan Meksiko berhasil menangkap pemimpin kartel narkoba Ovidio Guzman pada Kamis (5/1/2023).

Ovidio Guzman adalah putra gembong narkoba legendaris Joaquin Guzman yang memiliki julukan "El Capho".

Pria 32 tahun itu sendiri memiliki julukan "El Raton (tikus)”.

Baca juga: Sekelompok Pria Bersenjata Tembaki Penjara Meksiko, 14 Orang Tewas dan 24 Napi Kabur

Penangkapan Ovidio Guzman nyatanya memicu gelombang kerusuhan yang terjadi di sebagian besar Kota Culiacan di negara bagian Sinaloa, Meksiko utara.

Daerah ini merupakan rumah bagi kartel narkoba yang kuat dengan nama yang sama dengan kartel narkoba El Chapo sebelum ekstradisinya ke Amerika Serikat pada 2017.

Kerusuhan itu dipicu oleh aksi kartel Sinaloa sebagai tanggapan nyata atas penangkapan  Ovidio Guzman.

Kota Culiacan pun dilaporkan sempat lumpuh setelah kartel Sinaloa memblokade pintu masuk-pintu keluar kota, membajak mobil, membakar kendaraan, hingga menggunakan helikopter serbu.

Pasukan keamanan tewas

Gubernur negara bagian Sinaloa Ruben Rocha mengatakan, tujuh anggota pasukan keamanan tewas, termasuk seorang kolonel.

Sementara 21 aparat dan delapan warga sipil terluka.

Baca juga: Meksiko Temukan 4 Tengkorak Manusia dalam Paket Tujuan AS di Bandara

Rocha menyampaikan, telah terjadi 12 bentrokan dengan aparat keamanan, 25 aksi penjarahan, dan 250 kendaraan dibakar dan digunakan untuk memblokir jalan.

Meski demikian, dia merasa yakin situasi dapat segera ditangani.

"Besok kami akan dapat bekerja secara normal," kata Rocha, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Dia pun mengaku belum membahas soal opsi pemanggilan lebih banyak bala bantuan dari tentara Meksiko atau Garda Nasional.

Kegagalan tahun 2019

Pasukan keamanan Meksiko pernah melakukan operasi penangkapan Ovidio Guzman pada 2019.

Tapi, dia terpaksa dilepaskan kembali karena memicu gelombang kekerasan hingga pihak berwenang harus menutup sekolah dan bandara Culiacan.

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com