Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Skandal Mantan Marinir AS Latih Militer China, Diduga Ada Transaksi Besar-besaran

Kompas.com - 03/01/2023, 13:00 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah AS menuduh mantan pilot marinir Daniel Duggan menerima lebih dari 100.000 dollar AS untuk mengajari penerbang China cara mendarat di kapal induk.

Surat dakwaan yang tidak disegel, yang diajukan di Distrik Kolombia AS, menuduh warga negara Australia yang dinaturalisasi itu menerima 12 pembayaran sebesar 9.900 atau 9.500 dollar AS, dengan kuitansi bertuliskan “pelatihan pengembangan pribadi”.

Dilansir dari Guardian, dikatakan pembayaran dilakukan oleh bisnis yang tidak disebutkan namanya yang berbasis di China yang, menurut pemerintah AS, memperoleh peralatan militer dan data teknis untuk pemerintah dan militer.

Baca juga: Ledakan di Luar Bandara Militer Kabul, Banyak Orang Tewas

Rincian baru dalam dakwaan menuduh Duggan, 54 tahun, menegosiasikan persyaratan layanannya dan menulis dalam email September 2012 saat berada di China.

"Sebagai imbalannya, dia berharap anak-anaknya akan dijamin seumur hidup," tulis rincian itu.

Duggan dituduh memberikan pelatihan militer kepada pilot China di akademi uji terbang di Afrika Selatan yang mengharuskan guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penerbangan angkatan laut yang memenuhi standar NATO.

Baca juga: Covid Melonjak, Daftar Belasan Negara yang Perketat Kedatangan dari China dan Aturannya

Surat dakwaan yang tidak disegel juga menuduh Duggan bernegosiasi langsung dengan warga negara China untuk memberikan layanan tambahan kepada badan usaha milik negara.

“Layanan ini termasuk evaluasi pelatihan pilot militer, pengujian peralatan terkait penerbangan angkatan laut, dan instruksi tentang taktik, teknik, dan prosedur yang terkait dengan peluncuran dan pendaratan di kapal induk angkatan laut,” kata dakwaan tersebut.

"Baik Duggan maupun komplotannya tidak mengajukan izin dari pemerintah Amerika Serikat untuk memberikan layanan pertahanan kepada warga negara asing mana pun," tambahnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duggan menghadapi empat dakwaan, termasuk konspirasi untuk menipu Amerika Serikat dengan konspirasi untuk mengekspor layanan pertahanan secara tidak sah ke China, konspirasi untuk mencuci uang, dan dua dakwaan melanggar tindakan kontrol ekspor senjata dan lalu lintas internasional dalam peraturan senjata.

Baca juga: Pensiunan Jenderal AS: China Bersiap Perang Lawan Taiwan

Dia ditangkap oleh polisi federal Australia di kota regional New South Wales pada 21 Oktober, atas permintaan FBI.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Guardian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+