Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-313 Serangan Rusia Ke Ukraina: Rusia Akui Kerugian Terbesar, Harga Gas Eropa Turun ke Level Terendah

Kompas.com - 03/01/2023, 06:22 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi “mewarnai” perang Rusia-Ukraina hari ke-313 pada Senin (2/1/2023).

Ini termasuk, Kementerian Pertahanan Rusia mengakui kerugian terbesar di meda perang sejak perang dimulai pada 24 Februari lalu.

Selain itu, harga grosir gas alam Eropa turun dilaporkan ke level terendah sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-312 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Tahun Baru | Putin dan Zelensky Pidato

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-313 yang dapat Anda simak:

Rusia akui 63 tentara tewas akibat serangan Ukraina

Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin mengakui sebanyak 63 tentara Rusia tewas di Kota Makiivka, wilayah Donetsk, Ukraina timur saat pasukan Ukraina menyerang sebuah kamp menggunakan sistem Himars yang dipasok AS.

Ini termasuk pengakuan langka dari Rusia.

Selama ini, sangat jarang bagi Moskwa untuk mengonfirmasi adanya korban di medan perang.

"Akibat serangan oleh empat rudal dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi di titik penempatan sementara, 63 prajurit Rusia tewas," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Kementerian Pertahanan menambahkan, semua bantuan dan dukungan yang diperlukan akan diberikan kepada kerabat dan orang-orang terkasih dari prajurit yang meninggal.

Kementerian Pertahanan Rusia tak mengatakan kapan serangan itu terjadi.

Meski demikian, pasukan Ukraina diyakini telah menyerang saat pasukan Rusia bergerak di Tahun Baru 2023.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-311 Serangan Rusia ke Ukraina: Komitmen Ukraina Perkuat Diri | Putin Undang Xi Jinping

Ukraina klaim bertanggung jawab atas serangan di Kota Makiivka

Ukraina pada Senin mengeklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan terhadap pasukan Rusia di Ukraina timur, setelah Moskwa mengatakan telah kehilangan 63 tentara di Kota Makiivka.

"Pada 31 Desember, hingga 10 unit peralatan militer musuh dari berbagai jenis dihancurkan dan dirusak di kota Makiivka," kata Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan, "kerugian" manusia masih dihitung.

Sebelumnya, Departemen Komunikasi Strategis angkatan bersenjata Ukraina pada Minggu (1/1/2023) malam mengatakan, bahwa 400 tentara Rusia tewas dalam serangan itu dan 300 lainnya luka-luka.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-310 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Panggil Xi Teman Baik, Rusia Ingin Timnas Bisa Berlaga Lagi

Ledakan hantam Kyiv 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, pasukan Ukraina telah menembak jatuh lebih dari 80 drone sejak awal 2023.

"Dalam waktu dekat, jumlah ini mungkin bertambah," kata dia.

Zelensky juga mengatakan sangat penting untuk meningkatkan biaya mobilisasi baru dan perang secara keseluruhan dengan "negara teroris".

Serangan Rusia di seluruh Ukraina pada Malam Tahun Baru dan Hari Tahun Baru menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai puluhan lainnya.

Kyiv kembali mendapat kecaman dari drone buatan Iran pada Senin, meskipun pasukan Ukraina mengeklaim mayoritas ditembak jatuh oleh pertahanan udara.

Walikota Kyiv Vitali Klitschko melaporkan ledakan di Kyiv timur laut dan mengatakan layanan darurat telah dikirim ke lokasi.

"Seorang pria berusia 19 tahun yang terluka dirawat di rumah sakit di distrik Desnyanskyi di ibu kota," katanya.

Pada Senin malam, kepala wilayah Kharkiv Oleg Synegubov mengatakan Kota Kharkiv dan wilayah sekitarnya sekali lagi diserang dengan rudal Rusia.

"Infrastruktur kritis telah menjadi sasaran," tulisnya.

Jenderal Valery Zaluzhny, panglima angkatan bersenjata Ukraina, mengatakan tentara sejauh ini telah membebaskan 40 persen wilayah yang diduduki Rusia setelah 24 Februari.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-309 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Digempur Rudal Rusia, Pertempuran Intens di Bakhmut

Harga gas eropa turun ke level terendah sejak invasi Rusia ke Ukraina

Harga grosir gas alam Eropa turun pada Senin (1/2/2023) ke level terendah sejak Rusia menginvasi Ukraina, yang mendorong harga ke rekor tertinggi tahun lalu.

Musim dingin yang tidak parah memungkinkan negara-negara Eropa untuk mengurangi pasokan gas dari stok yang menumpuk untuk mengantisipasi pemotongan pasokan dari Rusia, yang merupakan pemasok utama Eropa sebelum perang.

Kontrak acuan Eropa untuk penyerahan masa depan gas TTF Belanda, melonjak ke rekor 345 euro per megawatt jam pada bulan Maret tahun lalu.

Namun, kini harga telah jatuh sejak saat itu, mencapai 73 euro pada Senin (2/1/23), turun 50 persen dari sebulan lalu dan level terendah sejak sebelum perang pada 21 Februari.

Ekspor raksasa gas Rusia Gazprom ke Uni Eropa dan Swiss turun 55 persen tahun lalu, kata perusahaan itu Senin (2/1/2023).

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-308 Serangan Rusia ke Ukraina, Larangan Ekspor Minyak Rusia, Kherson Kembali Digempur Rudal

Ekspor gas Rusia di luar negara bekas Soviet turun 45,5 persen pada 2022

Ekspor gas Rusia ke negara-negara di luar kelompok bekas republik Soviet anjlok 45,5 persen pada 2022.

Data tersebut diungkap oleh perusahaan gas Rusia Gazprom saat perang Rusia-Ukraina menginjak hari ke-313 pada Senin.

Gazprom mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa ekspor di luar Commonwealth of Independent States (CIS) mencapai 100,9 miliar meter kubik dibandingkan dengan 185,1 miliar pada 2021.

Eropa sebelumnya merupakan pasar ekspor utama Gazprom, tetapi pasokan telah berkurang drastis karena sanksi menyusul serangan Rusia di Ukraina pada 2022.

CEO Gazprom Alexei Miller mengatakan perusahaan terus meningkatkan pasokan ke China selama tahun ini tetapi tidak memberikan rincian jumlahnya.

"Mulai 1 Januari kami berada pada level baru pasokan gas ke China," kata Miller dalam pernyataannya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-307 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Resmi Larang Ekspor Minyak Rusia, PM Italia Tegaskan Dukungan ke Ukraina

Zelensky: Rusia merencanakan serangan drone berkepanjangan untuk menghabisi Ukraina

Zelensky mengatakan pada Senin, Rusia sedang merencanakan kampanye serangan berkepanjangan dengan drone Iran untuk "menghabisi" Ukraina.

"Kami mendapat informasi bahwa Rusia sedang merencanakan serangan berlarut-larut menggunakan drone Shahed," kata Zelenskiy dalam pidato video malamnya, dikutip dari Reuters.

Dengan ini, kata dia, Ukraina harus bertindak dan melakukan segalanya agar para "teroris" gagal mencapai tujuan mereka, seperti yang lainnya telah gagal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com