Mahathir yang mengakhiri perseteruannya dengan Anwar kembali menjadi perdana menteri untuk kali kedua, kemudian mengajukan permohonan grasi kepada Anwar yang dikabulkan oleh Raja Malaysia. Sesuai kesepakatan politik, Mahathir berjanji akan menyerahkan jabatan PM ke Anwar setelah dua tahun berkuasa.
Mahathir rupanya enggan menyerahkan kekuasaan ke Anwar. Selama 22 bulan berkuasa, Pakatan Harapan dilanda konflik internal terutama menyangkut suksesi kekuasaan dari Mahathir ke Anwar yang telah dijanjikan oleh politisi senior berusia 97 tahun itu.
Puncaknya, koalisi Pakatan kolaps pada 24 Februari 2020 setelah partai Bersatu pimpinan Mahathir menarik dukungan terhadap koalisi multi-etnik itu.
Baca juga: Pemilu Malaysia: Senja Karier Politik Mahathir Mohamad
Hubungan kedua tokoh tersebut kembali mendingin. Terakhir, Anwar menolak tawaran Mahathir untuk kembali membentuk aliansi politik menjelang pemilu 19 November 2022.
Setelah menyaksikan Anwar akhirnya menggapai ambisi 24 tahunnya menjadi PM, Mahathir menyampaikan ucapan selamat singkat kepadanya.
“Saya mengucapkan selamat kepada Dato' Seri Anwar Ibrahim @AnwarIbrahim atas pengangkatannya sebagai Perdana Menteri ke-10 Malaysia,” tulis Mahathir melalui akun Twitter-nya.
Di sisi lain, Mahathir mengalami kekalahan elektoral pertama dalam lebih dari setengah abad. Dia hanya berada di urutan keempat dalam pertarungan lima calon untuk daerah pemilihan Langkawi.
Mahathir kemudian menyampaikan akan pensiun dari dunia politik untuk kali kedua.
Baca juga: Mahathir Kalah Telak di Pemilu Malaysia, Akhir Pahit 75 Tahun Karier Politik?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.