Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Batasi Penjualan Panadol Usai Banyak Diburu Warga karena Lonjakan Covid di China

Kompas.com - 26/12/2022, 12:30 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Singapura membatasi penjualan Panadol setelah lonjakan permintaan yang tidak terduga sejak 16 Desember 2022.

Kompas.com mendapati dua apotek terbesar "Negeri Singa” di distrik Tiong Bahru menerapkan kontrol pembelian Panadol.

Di apotek Watson, apoteker menyampaikan kepada Kompas.com pada Sabtu sore (24/12/2022), pembelian Panadol harus dilakukan melalui kasir. Padahal, Panadol biasanya dapat langsung diambil dengan mudah di etalase apotek.

Baca juga: Lonjakan Covid-19 China: Warga China di Singapura Antre Kirim Panadol untuk Keluarga di Negaranya

Apoteker tersebut melanjutkan, pembatasan ini dilakukan untuk mengontrol pasokan Panadol.

Sementara itu, apotek Guardian memasang pengumuman pembatasan maksimal enam kotak. Walau telah dibatasi, etalase Panadol terlihat hampir kosong melompong diborong pembeli.

Bahkan gerai supermarket terbesar Singapura FairPrice juga mengikuti langkah apotek dengan membatasi pembelian Panadol sebanyak empat kotak.

Dalam keterangannya, FairPrice meminta pembeli hanya membeli Panadol untuk keperluan pribadi. Supermarket ini juga menambahkan, selain Panadol masih banyak alternatif obat lain yang dapat dipakai untuk mengobati demam dan flu.

Juru bicara manufaktur Panadol, Haleon, menyebutkan bahwa perusahaannya bekerja keras terus memproduksi Panadol karena terus meningkatnya permintaan obat itu di Singapura.

Baca juga: Di Tengah Ledakan Kasus Covid-19, Komisi Kesehatan China Setop Umumkan Data Harian

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) ikut angkat bicara, memperingatkan lonjakan drastis permintaan Panadol akan memperpanjang siklus rantai pasokan untuk memastikan ketersediaan obat itu di "Negeri Merlion”.

Melonjaknya permintaan Panadol di Singapura terjadi seiring meledaknya kasus Covid-19 di China. Banyak warga China di Singapura yang buru-buru mengirimkan pasokan Panadol ke keluarga dan teman di "Negeri Panda”.

Dilaporkan antrean panjang warga China di Singapura untuk mengirim obat flu terlihat di sejumlah perusahaan yang berspesialisasi dalam layanan kurir ke China, terutama di gedung People’s Park Complex di distrik Chinatown.

Seorang karyawan mengatakan, sejak Selasa (20/12/2022) perusahaan kurirnya harus membatasi jumlah pelanggan yang mengirim pasokan medis ke China menjadi 50 per hari.

Baca juga: Kota Qingdao di China Temukan 530.000 Kasus Covid-19 Baru Per Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com