Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Gelar Latihan Menyerang di Sekitar Taiwan, Sebut AS dan Taipei Memprovokasi

Kompas.com - 26/12/2022, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com – Militer China menggelar latihan menyerang di laut dan wilayah udara di sekitar Taiwan pada Minggu (25/12/2022).

Latihan itu digelar China karena menganggap Taiwan dan AS melakukan provokasi, sebagaimana dilansir Reuters.

Sebelumnya, China menggelar latihan perang di sekitar Taiwan pada Agustus setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taipei.

Baca juga: Hubungan China-Rusia Makin Kuat Laiknya Monolit

Pada Sabtu (24/12/2022), China mengecam AS atas undang-undang otorisasi pertahanan baru yang meningkatkan bantuan militer untuk Taiwan.

Dalam sebuah pernyataan singkat, Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengatakan telah melakukan patroli kesiapan tempur dan latihan serangan senjata bersama di sekitar Taiwan.

Namun, Komando Teater Timur PLA tidak merinci wilayah yang dimaksud secara spesifik.

“Ini adalah tanggapan tegas terhadap eskalasi kolusi dan provokasi dari Amerika Serikat dan Taiwan saat ini,” ujar Komando Teater Timur PLA tanpa memberikan rincian.

Baca juga: Di Tengah Ledakan Kasus Covid-19, Komisi Kesehatan China Setop Umumkan Data Harian

“Pasukan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” sambungnya.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan latihan tersebut menyoroti mentalitas China untuk menyelesaikan perbedaan dengan kekerasan dan menghancurkan perdamaian dan stabilitas regional.

Kementerian menuturkan, kerja sama Taiwan-AS berkontribusi kepada kebebasan, keterbukaan, perdamaian, dan stabilitas Indo-Pasifik.

Pihak kementerian juga menambahkan, Taiwan akan terus meningkatkan militernya sesuai dengan ancaman musuh dan kebutuhan pertahanan dirinya.

Baca juga: Ditutup Sejak Pandemi 2020, Hong Kong akan Buka Kembali Perbatasan dengan China

“Tindakan intimidasi militer Komunis China jelas ditujukan untuk menakuti rakyat kita dan tidak kondusif bagi citra internasional (China),” ujar Kementerian Pertahanan Taiwan.

Taiwan berulangkali mengeluhkan aktivitas militer China di dekatnya selama tiga tahun terakhir atau lebih karena Beijing berusaha menekan Taipei untuk menerima kedaulatan China.

AS adalah pendukung dan pemasok senjata internasional terpenting Taiwan, meskipun Washington tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taipei.

Penjualan senjata AS ke Taiwan selalu mengganggu hubungan Beijing dengan Washington.

Baca juga: Kota Qingdao di China Temukan 530.000 Kasus Covid-19 Baru Per Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Terkini Lainnya

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com