Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Belanda Minta Maaf atas Perbudakan | Akses Koki Selebritas Salt Bae Akan Diselidiki FIFA

Kompas.com - 26/12/2022, 05:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Kabar mengenai PM Belanda minta maaf atas perbudakan 250 tahun di masa kolonial termasuk di Indonesia timur menjadi berita yang paling banyak dibaca dari kanal Global.

Sementara itu FIFA sedang menyelidiki bagaimana koki selebritas Salt Bae dan sejumlah orang lainnya memperoleh "akses yang tidak semestinya" ke lapangan pada akhir final Piala Dunia di Qatar.

Berikut kami rangkumkan berita internasional terpopuler selama sepekan dari Kompas.com edisi Senin (19/12/2022) hingga Minggu (25/12/2022).

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Temuan Puing MH370 Kuatkan Teori Kesengajaan Pilot | Pelonggaran Covid China

1. Final Piala Dunia: Presiden Perancis Canggung Usai Rangkulannya Diabaikan Mbappe

Momen canggung terjadi di final Piala Dunia 2022 ketika Presiden Perancis Emmanuel Macron berusaha menghibur Kylian Mbappe usai kekalahan Les Bleus dari Argentina.

Perancis kalah 2-4 dalam adu penalti lawan La Albiceleste setelah bermain imbang 3-3 selama 120 menit (waktu normal 2-2).

Macron tampak hendak menghibur Mbappe setelah adu penalti, dengan merangkul dan berjalan bersama sang penyerang.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Final Piala Dunia: Presiden Perancis Canggung Usai Rangkulannya Diabaikan Mbappe

2. Belanda Resmi Minta Maaf atas Perbudakan 250 Tahun di Masa Kolonial

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada Senin (19/12/2022) secara resmi meminta maaf atas keterlibatan negaranya dalam perbudakan selama 250 tahun.

Ia menyebutnya sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan. Permintaan maaf ini datang hampir 150 tahun setelah berakhirnya perbudakan di koloni-koloni luar negeri Belanda, termasuk Suriname di Amerika Selatan, Indonesia di timur, serta pulau-pulau Karibia seperti Curacao dan Aruba.

Aruba adalah bekas koloni Belanda yang pertama bereaksi atas permintaan maaf Rutte. PM Evelyn Wever-Croes menerima permohonan tersebut, tetapi negara lain seperti pulau Sint Maarten mengaku tidak akan menerimanya.

Anda bisa membaca berita ini selengkapnya di sini.

Baca juga: Belanda Resmi Minta Maaf atas Perbudakan 250 Tahun di Masa Kolonial

3. WHO: Lonjakan Infeksi Covid-19 di China Bisa Picu Kembali Darurat Global

Terlalu dini untuk mengumumkan akhir global dari darurat pandemi Covid-19 karena potensi gelombang dahsyat yang akan datang di China.

Hal ini disampaikan beberapa ilmuwan terkemuka dan penasihat WHO.

Pandangan mereka mewakili perubahan sejak China mulai membongkar kebijakan nol-Covid minggu lalu setelah lonjakan infeksi dan protes publik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Simak berita ini selengkapnya melalui tautan ini.

Baca juga: WHO: Lonjakan Infeksi Covid-19 di China Bisa Picu Kembali Darurat Global

4. Putin: Rusia Tidak Bisa Disalahkan atas Perang di Ukraina

Vladimir Putin meyakini bahwa Rusia tidak bisa disalahkan atas perang di Ukraina, dan menambahkan kedua negara sama-sama mengalami tragedi.

Selama pidato yang disiarkan televisi dengan pejabat militer senior, Presiden Rusia itu mengatakan, dia terus melihat Ukraina sebagai saudara sebangsa.

Pada Februari, Presiden Putin mengirim hingga 200.000 tentara ke Ukraina memicu perang yang telah menyebabkan ribuan kematian. Dia mengeklaim bahwa konflik itu adalah hasil dari kebijakan negara ketiga.

Simak selengkapnya di sini.

Baca juga: Putin: Rusia Tidak Bisa Disalahkan atas Perang di Ukraina

5. Kejar-kejar Messi hingga Ikut Cium Trofi, Akses Koki Selebritas Salt Bae Akan Diselidiki FIFA

FIFA sedang menyelidiki bagaimana koki selebritas Salt Bae dan sejumlah orang lainnya memperoleh "akses yang tidak semestinya" ke lapangan pada akhir final Piala Dunia di Qatar.

Salt Bae, chef Turkiye bernama asli Nusret Gokce, terlihat sedang memegang dan mencium trofi Piala Dunia saat merayakan kemenangan bersama pemain Argentina atas Perancis.

Aturan FIFA menyatakan trofi hanya dapat dipegang oleh sekelompok orang yang "sangat terpilih", termasuk pemenang turnamen, pejabat FIFA, dan kepala negara.

Simak beritanya lebih lengkap di sini.

Baca juga: Kejar-kejar Messi hingga Ikut Cium Trofi, Akses Koki Selebritas Salt Bae Akan Diselidiki FIFA

6. Kapal Terbalik di Perairan Penuh Hiu dan Buaya, Pria Ini Bertahan Hidup dengan Sepotong Kayu

Seorang pria yang kapalnya terbalik di lepas pantai utara Australia, dapat bertahan hidup hampir 24 jam di perairan yang dipenuhi hiu dan buaya.

Saat diselamatkan pada Rabu (21/12/2022), dia berpegangan pada sepotong kayu.

Pria asal Queensland itu ditemukan oleh kru penyelamat udara sedang mengambang di Selat Torres, dua kilometer dari perahunya yang terbalik.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Kapal Terbalik di Perairan Penuh Hiu dan Buaya, Pria Ini Bertahan Hidup dengan Sepotong Kayu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com