Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Parlemen Siapkan UU Pajak Tinggi Bagi Warga Negara yang Tinggalkan Rusia

Kompas.com - 25/12/2022, 20:31 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com – Majelis rendah parlemen Rusia, alias Duma, sedang menyiapkan undang-undang berupa pajak yang lebih tinggi bagi orang-orang yang meninggalkan Rusia.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Duma Vyacheslav Volodin melalui aplikasi perpesanan Telegram, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (25/12/2022).

“Adalah benar untuk membatalkan preferensi bagi mereka yang telah meninggalkan Federasi Rusia dan memperkenalkan tarif pajak yang lebih tinggi untuk mereka,” tulis Volodin di Telegram.

Baca juga: Zelensky Minta Rakyat Ukraina Bertahan Hadapi Serangan Rusia saat Natal

“Kami sedang mengerjakan perubahan yang sesuai dengan undang-undang,” sambung Volodin.

Ada banyak orang Rusia yang meninggalkan negara tersebut sejak Moskwa melancarkan invasinya ke Ukraina.

Akan tetapi, tidak jelas berapa banyak jumlah orang Rusia yang pergi dari negara tersebut sejak awal perang.

Baca juga: Pidato Natal Zelensky: Ukraina akan Ciptakan Keajaiban, Tak Mau Tunduk pada Kegelapan Rusia

Pada awal Oktober, beberapa media lokal telah melaporkan bahwa sebanyak 700.000 orang telah melarikan diri setelah pengumuman mobilisasi parsial pada September.

Mobilisasi parsial bertujuan merekrut 300.000 orang Rusia yang masuk kategori wajib militer untuk berperang. Pemerintah Rusia menolak angka tersebut.

Rusia sejauh ini memberlakukan pajak penghasilan bagi orang yang tinggal di dalam negeri sebesar 13 persen yang langsung dipotong secara otomatis dari gaji.

Baca juga: Serangan Terbaru Rusia Tak Mengendor, Kherson Terombang-ambing

Sementara orang Rusia yang bekerja di luar negeri yang merupakan wajib pajak Rusia harus membayar pajak secara mandiri, menurut Layanan Pajak Federal Rusia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Sangat bisa dimengerti mengapa mereka melarikan diri,” kata Volodin.

“Mereka yang menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan telah kembali. Selebihnya harus mengerti: sebagian besar masyarakat tidak mendukung tindakan mereka dan percaya bahwa mereka mengkhianati negara, kerabat, dan teman mereka,” tutur Volodin.

Baca juga: Paus Fransiskus Sindir Rusia di Misa Natal: Kekuasaan Bisa Buat Manusia Melibas Tetangganya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+