Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-303 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Siap Akhiri Perang, Pertempuran Fokus di Bakhmut

Kompas.com - 24/12/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.comInvasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-303 pada Jumat (23/12/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.

Berikut kami rangkumkan serangan Rusia ke Ukraina hari ke-303, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Putin Kepeleset Lidah, Perdana Sebut Perang dalam Konflik Ukraina

Pertempuran

Pertempuran di wilayah Donetsk, Ukraina timur, tetap terfokus pada Bakhmut dan Avdiivka, kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Rusia telah membuat kemajuan signifikan menuju "demiliterisasi" Ukraina.

“Demiliterisasi” adalah salah satu tujuan yang dinyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin ketika dia mengumumkan operasi milternya ke Ukraina 10 bulan lalu.

Wali Kota Melitopol yang diduduki Rusia mengatakan ada lebih banyak pasukan Rusia yang telah dibawa ke kota dan memperkuat pertahanan.

Baca juga: Tanggapan PBB Setelah Putin Nyatakan Semakin Cepat Konflik di Ukraina Berakhir Kian Baik

Persenjataan

Rusia mengatakan rudal Patriot AS di Ukraina tidak akan menghalangi dan tidak akan membantu menyelesaikan konflik.

Washington mengatakan Korea Utara telah mengirimkan senjata ke perusahaan militer swasta Rusia, Grup Wagner.

Pendiri Grup Wagner Yevgeny Prigozhin membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai gosip serta spekulasi.

Korea Utara membantah telah memasok amunisi ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.

Baca juga: Putin Klaim Rusia Tak Pernah Tolak Negosiasi seperti Ukraina

Politik

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa dia ingin mengakhiri perang di Ukraina.

Anggota parlemen AS diperkirakan akan menyetujui paket bantuan senilai 45 miliar dollar AS untuk Ukraina.

Rusia bisa saja memangkas produksi minyaknya sebesar 5 persen hingga 7 pada awal 2023 karena menanggapi pembatasan harga minyak mentah dan produk minyaknya.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, pemangkasan tersebut juga bisa disebabkan karena Moskwa menyetop penjualan ke negara-negara yang mendukung.

Duta Besar Rusia untuk AS mengatakan hubungan bilateral berada dalam “zaman es” dan risiko bentrokan antara kedua negara berpotensi tinggi.

Baca juga: Gamblang, Putin Nyatakan Siap Mengakhiri Perang di Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com