Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Bikin Pemerintahan Paling Ekstrem Kanan, Warga Palestina Cemas

Kompas.com - 23/12/2022, 18:29 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

TEL AVIV, KOMPAS.com - Pemerintahan baru yang dipandang sebagai pemerintahan paling ekstrem kanan dalam sejarah Israel telah disepakati, memastikan Benjamin Netanyahu kembali berkuasa.

Netanyahu yang memenangkan pemilu pada November 2022 siap menjalani masa jabatan keenamnya sebagai Perdana Menteri Israel.

Koalisinya terdiri dari partai-partai berhaluan kanan, termasuk yang pemimpinnya pernah dihukum karena rasisme anti-Arab.

Baca juga: Benjamin Netanyahu Kembali Berkuasa di Israel, Bentuk Pemerintahan Baru Paling Konservatif dalam Sejarah

Dalam spektrum politik, istilah "kanan" biasanya digunakan untuk menggambarkan pandangan politik yang cenderung lebih konservatif dan nasionalis.

Warga Palestina khawatir pemerintah baru juga akan memperkuat cengkeraman Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat.

"Saya telah berhasil (membentuk pemerintahan)," kata Netanyahu dalam sebuah twit, hanya beberapa menit sebelum tengah malam waktu setempat (05.00 WIB), tenggat yang ditetapkan oleh Presiden Israel, Isaac Herzog.

Pemerintahan baru akan menggantikan pemerintahan saat ini yang berhaluan kiri-tengah.

"Kiri" biasanya menggambarkan pandangan politik yang cenderung lebih egaliter, mendukung kesetaraan sosial.

Baca juga: Netanyahu Pikir Perdamaian Israel-Saudi Bisa Akhiri Konflik Arab-Israel

Diperkirakan, pergantian akan terjadi pada pekan depan.

Para mitra koalisi Netanyahu menolak gagasan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina —formula perdamaian yang membayangkan negara Palestina merdeka di Tepi Barat bersama Israel, dengan Yerusalem sebagai ibu kota bersama mereka.

Padahal, formula ini telah mendapat dukungan internasional.

Pemimpin partai Zionisme Religius, yang bermitra dengan dua partai ekstrem kanan lainnya, memenangkan jumlah kursi terbesar ketiga di knesset (parlemen), ingin Israel mencaplok Tepi Barat dan telah diberi kekuasaan luas atas aktivitasnya di sana.

Israel menduduki Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza dalam perang pada tahun 1967.

Lebih dari 600.000 pemukim Yahudi sekarang tinggal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.

Permukiman yang mereka tinggali dianggap ilegal menurut hukum internasional, namun Israel membantahnya.

Israel mengeluarkan pemukim dan pasukannya dari Jalur Gaza pada 2005.

Politikus oposisi Israel, serta jaksa agungnya, telah memperingatkan bahwa reformasi yang direncanakan oleh pemerintah yang akan datang -termasuk memberikan hak kepada anggota parlemen untuk membatalkan keputusan Mahkamah Agung- dapat merusak demokrasi Israel.

Para mitra koalisi juga telah mengusulkan reformasi hukum yang dapat mengakhiri persidangan yang sedang dijalani Netanyahu atas atas tuduhan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan.

Baca juga: Netanyahu Amankan Mayoritas Parlemen Israel, Makin Dekat Bentuk Pemerintahan Baru

Netanyahu membantah semua tuduhan tersebut.

Oposisi Israel dan kelompok-kelompok hak sipil telah menyatakan kekhawatiran khusus atas masuknya sayap kanan dalam pemerintahan baru.

Pemimpin partai Otzma Yehudit (Kekuatan Yahudi) Itamar Ben-Gvir terkenal dengan komentar anti-Arab dan pernah menyerukan pelonggaran aturan tentang kapan pasukan keamanan dapat melepaskan tembakan saat menghadapi ancaman.

Pernah dihukum karena menghasut rasisme dan mendukung organisasi teror, dia akan menjadi menteri keamanan nasional dengan wewenang atas polisi di Israel dan Tepi Barat.

Mitra sayap kanan lainnya dalam pemerintahan, Avi Maoz dari partai Noam yang anti-LGBT.

Partai ini telah menyerukan agar acara Parade Gay di Yerusalem dilarang. Mereka juga tidak menganggap perempuan harus punya kesempatan yang sama dengan laki-laki di militer.

Selain itu, Avi Maoz ingin membatasi imigrasi ke Israel menjadi hanya bagi orang Yahudi menurut interpretasinya yang kaku dari hukum Yahudi.

Sebaliknya, Netanyahu menuduh para kritikus menyebarkan ketakutan dan berjanji untuk mempertahankan status quo.

Baca juga: Netanyahu Amankan Mayoritas Parlemen Israel, Makin Dekat Bentuk Pemerintahan Baru

"Saya akan memegang erat kemudi dengan dua tangan," kata dia kepada penyiar AS NPR pekan lalu .

"Saya tidak akan membiarkan siapa pun melakukan apa pun terhadap kelompok LGBT atau menolak hak-hak warga negara Arab kami atau semacamnya, itu tidak akan terjadi. Dan waktu yang akan membuktikannya," tambah Netanyahu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com