WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Departemen baru Pentagon menerima dan menyelidiki ratusan laporan baru terkait benda terbang tak dikenal (UFO), tetapi mengatakan tidak menemukan bukti soal kehidupan alien sejauh ini.
All-domain Anomaly Resolution Office (AARO) didirikan pada Juli dan bertanggung jawab untuk tidak hanya melacak objek tak dikenal di langit, tetapi juga di bawah air atau di luar angkasa.
Mereka juga menyelidiki keberadaan objek yang berpotensi memiliki kemampuan untuk berpindah dari satu domain ke domain lain.
Baca juga: Rencana AS Isi Cadangan Minyak Lagi Setelah Biden Melepas Besar-besaran
Kantor tersebut didirikan setelah lebih dari satu tahun memperhatikan objek terbang tak dikenal yang telah diamati oleh pilot militer AS, tetapi terkadang enggan dilaporkan karena kekhawatiran akan stigma yang bisa muncul.
Pada Juni 2021 Kantor Direktur Intelijen Nasional AS melaporkan bahwa antara 2004 dan 2021, ada 144 pertemuan yang diduga UFO. Sebanyak 80 di antaranya ditangkap dengan berbagai sensor.
Sejak itu, "kami memiliki lebih banyak pelaporan", kata direktur kantor anomali Sean Kirkpatrick sebagaimana dilansir Guardian pada Jumat (16/12/2022).
Saat diminta menghitung jumlahnya, Kirkpatrick mengatakan laporan yang diterimanya ada "beberapa ratus".
Laporan terbaru dari direktur Intelijen Nasional yang akan memberikan angka spesifik tentang laporan baru yang diterima sejak 2021 diharapkan akan selesai pada akhir tahun, kata para pejabat.
Baca juga: Era Baru Penyelidikan UFO: NASA Bentuk Tim Khusus, Pentagon Kian Tanggapi Serius
Kantor tersebut didirikan tidak hanya untuk memeriksa pertanyaan apakah ada kehidupan di luar bumi, tetapi juga menelaah risiko keamanan yang ditimbulkan oleh begitu banyak pertemuan dengan benda terbang tak dikenal di sekitar instalasi militer atau pesawat militer.
Bulan Mei ini, Kongres mengadakan dengar pendapat pertamanya dalam lebih dari setengah abad mengenai topik tersebut.
Para anggota parlemen AS menyatakan keprihatinan bahwa hal yang tidak diketahui mungkin menciptakan sebuah risiko keamanan.
Mereka mempertanyakan apakah benda itu asing atau berpotensi merupakan teknologi baru yang diterbangkan oleh China, Rusia, atau musuh potensial lainnya.
Sejauh ini, "kami belum melihat apa-apa, dan kami masih sangat awal, yang akan membuat kami meyakini bahwa salah satu objek yang kami lihat berasal dari alien," kata Ronald Moultrie, wakil menteri pertahanan untuk intelijen dan keamanan.
“Sistem apa pun yang tidak sah di wilayah udara kami, kami anggap sebagai ancaman terhadap keselamatan.”
Baca juga: Kali Pertama dalam 50 Tahun, Kongres AS Bicarakan Soal UFO
Kantor tersebut juga sedang mencari cara untuk meningkatkan kemampuannya untuk mengidentifikasi objek yang tidak diketahui.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.