Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Pentagon Terima Ratusan Laporan Baru Terkait UFO, Ini Temuan Awal Penyelidikannya

Kompas.com - 17/12/2022, 14:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Departemen baru Pentagon menerima dan menyelidiki ratusan laporan baru terkait benda terbang tak dikenal (UFO), tetapi mengatakan tidak menemukan bukti soal kehidupan alien sejauh ini.

All-domain Anomaly Resolution Office (AARO) didirikan pada Juli dan bertanggung jawab untuk tidak hanya melacak objek tak dikenal di langit, tetapi juga di bawah air atau di luar angkasa.

Mereka juga menyelidiki keberadaan objek yang berpotensi memiliki kemampuan untuk berpindah dari satu domain ke domain lain.

Baca juga: Rencana AS Isi Cadangan Minyak Lagi Setelah Biden Melepas Besar-besaran

Kantor tersebut didirikan setelah lebih dari satu tahun memperhatikan objek terbang tak dikenal yang telah diamati oleh pilot militer AS, tetapi terkadang enggan dilaporkan karena kekhawatiran akan stigma yang bisa muncul.

Pada Juni 2021 Kantor Direktur Intelijen Nasional AS melaporkan bahwa antara 2004 dan 2021, ada 144 pertemuan yang diduga UFO. Sebanyak 80 di antaranya ditangkap dengan berbagai sensor.

Sejak itu, "kami memiliki lebih banyak pelaporan", kata direktur kantor anomali Sean Kirkpatrick sebagaimana dilansir Guardian pada Jumat (16/12/2022).

Saat diminta menghitung jumlahnya, Kirkpatrick mengatakan laporan yang diterimanya ada "beberapa ratus".

Laporan terbaru dari direktur Intelijen Nasional yang akan memberikan angka spesifik tentang laporan baru yang diterima sejak 2021 diharapkan akan selesai pada akhir tahun, kata para pejabat.

Baca juga: Era Baru Penyelidikan UFO: NASA Bentuk Tim Khusus, Pentagon Kian Tanggapi Serius

Kekhawatiran ancaman keamanan

Kantor tersebut didirikan tidak hanya untuk memeriksa pertanyaan apakah ada kehidupan di luar bumi, tetapi juga menelaah risiko keamanan yang ditimbulkan oleh begitu banyak pertemuan dengan benda terbang tak dikenal di sekitar instalasi militer atau pesawat militer.

Bulan Mei ini, Kongres mengadakan dengar pendapat pertamanya dalam lebih dari setengah abad mengenai topik tersebut.

Para anggota parlemen AS menyatakan keprihatinan bahwa hal yang tidak diketahui mungkin menciptakan sebuah risiko keamanan.

Mereka mempertanyakan apakah benda itu asing atau berpotensi merupakan teknologi baru yang diterbangkan oleh China, Rusia, atau musuh potensial lainnya.

Sejauh ini, "kami belum melihat apa-apa, dan kami masih sangat awal, yang akan membuat kami meyakini bahwa salah satu objek yang kami lihat berasal dari alien," kata Ronald Moultrie, wakil menteri pertahanan untuk intelijen dan keamanan.

“Sistem apa pun yang tidak sah di wilayah udara kami, kami anggap sebagai ancaman terhadap keselamatan.”

Baca juga: Kali Pertama dalam 50 Tahun, Kongres AS Bicarakan Soal UFO

Kantor tersebut juga sedang mencari cara untuk meningkatkan kemampuannya untuk mengidentifikasi objek yang tidak diketahui.

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Banjir di New York | Krisis Properti China Berlanjut

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Banjir di New York | Krisis Properti China Berlanjut

Global
Kisah Perang Dunia II: Serdadu Australia Mengebom Kapal Jepang di Singapura

Kisah Perang Dunia II: Serdadu Australia Mengebom Kapal Jepang di Singapura

Global
Di Balik Batalnya 'Government Shutdown' di AS...

Di Balik Batalnya "Government Shutdown" di AS...

Global
Ukraina Upayakan Bantuan AS Tetap Mengalir Usai Batalnya 'Government Shutdown'

Ukraina Upayakan Bantuan AS Tetap Mengalir Usai Batalnya "Government Shutdown"

Global
Ponselnya Ketinggalan, 2 Pencuri Ini Balik ke Toko lalu Ditangkap Polisi

Ponselnya Ketinggalan, 2 Pencuri Ini Balik ke Toko lalu Ditangkap Polisi

Global
Drone Ukraina Serang Belgorod, Bryansk, Smolensk, dan Krasnodar di Rusia

Drone Ukraina Serang Belgorod, Bryansk, Smolensk, dan Krasnodar di Rusia

Global
Ledakan Bom Bunuh Diri di Ibu Kota Turkiye, 2 Polisi Luka-luka

Ledakan Bom Bunuh Diri di Ibu Kota Turkiye, 2 Polisi Luka-luka

Global
Azerbaijan Klaim Tentaranya Tewas Ditembak Sniper Armenia

Azerbaijan Klaim Tentaranya Tewas Ditembak Sniper Armenia

Global
Parlemen AS Batal Tutup, Biden Minta Kongres Segera Setujui Bantuan ke Ukraina

Parlemen AS Batal Tutup, Biden Minta Kongres Segera Setujui Bantuan ke Ukraina

Global
Banjir Telah Surut, Tapi Kemarahan Warga New York Belum Mereda

Banjir Telah Surut, Tapi Kemarahan Warga New York Belum Mereda

Global
Topi Moonwalk Ikonik Michael Jackson Akan Dilelang Hingga Rp 1,6 Miliar

Topi Moonwalk Ikonik Michael Jackson Akan Dilelang Hingga Rp 1,6 Miliar

Global
Apple Identifikasi Penyebab Panas Berlebih pada iPhone 15

Apple Identifikasi Penyebab Panas Berlebih pada iPhone 15

Global
China: AS Adalah Kekaisaran Kebohongan yang Sesungguhnya

China: AS Adalah Kekaisaran Kebohongan yang Sesungguhnya

Global
Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: Korban Tewas Jadi 59, Ada Dugaan Keterlibatan Intelijen India

Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: Korban Tewas Jadi 59, Ada Dugaan Keterlibatan Intelijen India

Global
Rangkuman Hari ke-584 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Sapa Penduduk Daerah Aneksasi | Ukraina Hancurkan 30 Drone Rusia

Rangkuman Hari ke-584 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Sapa Penduduk Daerah Aneksasi | Ukraina Hancurkan 30 Drone Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com