KINSHASA, KOMPAS.com – Banjir melanda ibu kota Republik Demokratik Kongo, Kinshasa pada Selasa (13/12/2022) dan menyebabkan sekitar 100 orang tewas.
Ini termasuk bencana banjir terburuk yang pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir setelah hujan sepanjang malam, menurut televisi pemerintah.
Jalan-jalan utama di pusat Kinshasa, sebuah kota berpenduduk sekitar 15 juta orang, terendam selama berjam-jam, dan jalur pasokan utama terputus.
Baca juga: Pesawat Hilang 3 Hari Ditemukan di Taman Nasional DR Kongo, Nasib Penumpang Tidak Diketahui
Televisi pemerintah Republik Demokratik Kongo mengatakan bahwa sekitar 100 orang tewas dalam banjir, saat pemerintah mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari.
Sebelumnya, kepala Polisi Kota Kinshasa Jenderal Sylvano Kasongo mengatakan kepada AFP, bahwa jumlah korban sementara mencapai sedikitnya 55 orang, terkonsentrasi terutama di lokasi lereng bukit di mana terjadi tanah longsor.
Reporter AFP menyaksikan sendiri ada sembilan penduduk dalam satu keluarga, termasuk anak-anak yang meninggal setelah rumah mereka runtuh di distrik Binza Delvaux.
"Kami terbangun sekitar pukul 04.00 (03.00 GMT) karena air masuk ke dalam rumah," kata kerabat dari keluarga tersebut.
"Kami menguras airnya, dan berpikir bahwa tidak ada lagi bahaya, kami kembali ke dalam rumah untuk tidur dan kami basah kuyup," tambahnya.
Baca juga: Konser Berubah Tragedi di Kongo, 11 Tewas Berdesakan di Stadion Melebihi Kapasitas
Keluarga itu kembali ke tempat tidur dan tepat setelah itu tembok rumah runtuh.
Ibu Kota Kinshasa telah melihat masuknya populasi besar dalam beberapa tahun terakhir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.