CAACUPE, KOMPAS.com - Gelombang panas melanda Amerika Selatan minggu ini, bertepatan dengan periode ziarah yang dihadiri oleh umat Katolik seluruh dunia ke wilayah itu.
Suhu 43,5 derajat Celcius tercatat di Santiago del Estero, Argentina pada Rabu (7/12/2022), sehari sebelum hari suci “Perawan Maria Tak Bernoda.”
Dilansir dari Guardian pada Jumat (9/12/2022), peringatan cuaca untuk panas ekstrem dikeluarkan oleh layanan meteorologi nasional Argentina dan Paraguay minggu ini, karena suhu naik 10 derajat Celsius di atas norma musiman selama beberapa hari di banyak tempat.
Baca juga: EEA Peringatkan Gelombang Panas Bisa Bunuh 90.000 Orang Eropa Per Tahun
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak pergi ke luar dalam waktu lama, terutama pada sore hari.
Panas yang membakar terjadi saat peziarah berharap untuk bergabung dalam ziarah tahunan ke Basilika “Our Lady of Miracles” di kota Caacupe, untuk menghormati Perawan Maria pada Kamis (8/12/2022).
Dalam upaya untuk mengurangi risiko cedera akibat panas, tangki air ditempatkan di sepanjang rute untuk memastikan orang yang melakukan perjalanan tetap terhidrasi.
Meskipun suhu ekstrem diperkirakan akan mereda akhir pekan ini, ramalan cuaca lebih lanjut memperingatkan kemungkinan terjadinya badai petir di banyak bagian Argentina untuk beberapa hari mendatang.
Hujan lebat, angin kencang, dan kemungkinan hujan es juga diramalkan menurut peringatan cuaca.
Baca juga: UNICEF Peringatkan Dampak Malapetaka Gelombang Panas, Berpotensi Hancurkan Masa Depan Anak
Cuaca basah kemungkinan akan memberikan sedikit kelegaan bagi para petani yang tanamannya mengalami kesulitan selama gelombang panas.
Namun, banyaknya debit air dikhawatirkan akan mengancam dan mendatangkan kehancuran lebih lanjut dalam bentuk banjir lokal dan hujan es yang parah.
Pada 30 November, badai petir di Buenos Aires menghasilkan hujan es seukuran bola golf.
Amerika Selatan bukan satu-satunya wilayah yang mengalami suhu lebih hangat dari rata-rata baru-baru ini. Eropa dan Greenland mencatat November terhangat ke-5 tahun ini. Itu adalah rata-rata untuk seluruh benua selama periode ini.
Memasuki beberapa tempat di Eropa kini mencatat suhu yang jauh lebih dingin daripada rata-rata dalam sebulan terakhir.
Baca juga: Gelombang Panas Berbahaya Diprediksi 3 Kali Lebih Rutin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.