Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambutan untuk Xi Jinping di Arab Saudi Lebih Mewah daripada Joe Biden

Kompas.com - 09/12/2022, 15:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

RIYADH, KOMPAS.com – Kedatangan Presiden China Xi Jinping di Arab Saudi pada Kamis (8/12/2022) disambut mewah oleh keluarga kerajaan.

Penyambutan Arab Saudi atas kunjungan Xi tersebut kontras dengan kunjungan Presiden AS Joe Biden di Riyadh pada Juli lalu.

Sambutan mewah tersebut menandakan minat Riyadh untuk memperdalam hubungan dengan China, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Xi Jinping Tiba di Arab Saudi, Akan Bertemu Raja Salman dan Pangeran MBS

Pesawat Kepresidenan China bahwa dikawal oleh empat jet tempur Arab Saudi sebelum mendarat di bandara.

Ketika pesawat mendarat dan Xi turun, dia disambut langsung oleh sejumlah anggota senior kerajaan Arab Saudi, dibarengi sambutan berupa tembakan artileri.

Setelah itu, Xi masuk mobil dan dikawal pasukan penunggang kuda dengan membawa bendera China dan Arab Saudi menuju istana kerajaan di Riyadh.

Di istana, Xi langsung disambut penguasa de facto Arab Saudi Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dengan senyum hangat.

Sambutan kepada Xi sangat kontras dengan sambutan sederhana yang diberikan kepada Biden pada Juli.

Baca juga: Xi Jinping, Zelensky dan Para Pemrotes Iran Masuk Nominasi Time Person of The Year 2022

Bahkan, MBS dan Biden melakukan tos tinju, bukannya bersalaman.

Pada Rabu (7/12/2022), AS menyampaikan bahwa kunjungan Xi ke Arab Saudi adalah contoh upaya China untuk memberikan pengaruh di seluruh dunia.

AS menuturkan, kunjungan orang nomor satu di China ke Arab Saudi tidak akan mengubah kebijakan Washington terhadap Timur Tengah.

Dalam op-ed yang diterbitkan di media Arab Saudi, Xi mengatakan dia sedang dalam perjalanan perintis untuk membuka era baru hubungan China dengan dunia Arab, negara-negara Arab di Teluk, dan Arab Saudi.

Baca juga: Xi Jinping, Resesi, dan Demokrasi

Xi berujar, China dan negara-negara Arab akan terus menjunjung tinggi tidak adanya campur tangan dalam urusan dalam negeri serta saling mendukung menjaga kedaulatan dan integritas wilayah.

Xi, menambahkan, negara-negara Timur Tengah adalah harta karun energi untuk ekonomi dunia dan merupakan lahan subur untuk pengembangan industri teknologi tinggi.

Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya seperti Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan bahwa mereka tidak akan memihak salah satu pihak dari kekuatan global.

Mereka memilih untuk mendiversifikasi mitranya guna melayani kepentingan ekonomi dan keamanan nasional.

Baca juga: Xi Jinping Akui Rakyatnya Frustrasi, Isyaratkan Pelonggaran Aturan Covid-19

Mitra terpercaya

Dalam gambar yang dirilis oleh Istana Kerajaan Saudi ini, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kanan) menyapa Presiden Joe Biden dengan tinju setelah tiba di Jeddah, Arab Saudi, Jumat, 15 Juli 2022. AP PHOTO/BANDAR ALJALOUD Dalam gambar yang dirilis oleh Istana Kerajaan Saudi ini, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kanan) menyapa Presiden Joe Biden dengan tinju setelah tiba di Jeddah, Arab Saudi, Jumat, 15 Juli 2022.

China, konsumen energi terbesar di dunia, adalah mitra dagang utama negara-negara Teluk.

Hubungan bilateral antara Beijing dengan masing-masing negara di sana telah meningkat karena kawasan itu mendorong diversifikasi ekonomi.

Kondisi tersebut meningkatkan kekhawatiran AS tentang keterlibatan China dalam proyek infrastruktur Teluk Arab yang sensitif.

Menteri Energi Arab Saudi pada Rabu menuturkan bahwa Riyadh akan tetap menjadi mitra energi terpercaya dan dapat diandalkan untuk China.

Baca juga: Covid di China: Demonstrasi Meluas Usai Kebakaran Urumqi, Massa Tuntut Xi Jinping Mundur

Dia menambahkan, kedua negara akan meningkatkan kerja sama dalam rantai pasokan energi dengan mendirikan pusat regional di kerajaan.

Perusahaan China dan Saudi juga menandatangani 34 kesepakatan untuk investasi dalam energi hijau, teknologi informasi, layanan cloud, transportasi, konstruksi dan sektor lainnya, lapor kantor berita Saudi Press Agency.

Pakar Timur Tengah di China Institutes of Contemporary International Relations (CICIR) Tang Tianbo mengatakan bahwa kunjungan tersebut akan menghasilkan perluasan kerja sama energi lebih lanjut.

CICIR adalah lembaga think tank yang berafiliasi dengan Pemerintah China.

Tianbo menuturkan, Belt and Road Initiative selaras dengan rencana Arab Saudi untuk mendiversifikasi ekonominya di bawah Visi 2030 yang dikemukakan MBS.

Baca juga: Xi Jinping Kirim Surat Penting pada Kim Jong Un, Ini Isinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com