MOSKWA, KOMPAS.com - Vladimir Putin mengatakan ancaman perang nuklir meningkat, tetapi menegaskan bahwa Rusia tidak "gila" sehingga tak akan menggunakan senjata nuklirnya terlebih dahulu.
Presiden Rusia bersikeras bahwa negaranya hanya akan menggunakan senjata pemusnah massal sebagai tanggapan atas serangan.
Berbicara dalam pertemuan dewan hak asasi manusia tahunan Rusia, dia juga mengatakan perang di Ukraina bisa menjadi berlangsung dalam jangka panjang.
Baca juga: Dewan Regional Rusia Berani Minta Putin Hentikan Mobilisasi Militer
Sejak menginvasi Ukraina pada Februari, kapasitas Rusia untuk menggunakan senjata nuklir telah mendapat pengawasan yang sangat tinggi.
"Ancaman seperti itu (serangan nuklir) berkembang, akan salah untuk menyembunyikan (risiko)nya," Putin memperingatkan saat berbicara tentang prospek perang nuklir melalui tautan video dari Moskwa sebagaimana dilansir BBC pada Kamis (8/12/2022).
Namun dia menegaskan bahwa Rusia "dalam keadaan apa pun" tidak akan menggunakan senjata terlebih dahulu, dan tidak akan mengancam siapa pun dengan persenjataan nuklirnya.
"Kami tidak gila, kami menyadari apa itu senjata nuklir," katanya.
"Kami tidak akan berkeliling dunia mengacungkan senjata ini seperti pisau cukur," dia menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, pemimpin Rusia itu juga memuji kemampuan senjata nuklir negaranya dengan menyebutnya sebagai yang paling modern dan canggih di dunia.
Baca juga: Saat Putin Seberangi Jembatan Crimea dengan Mercedes…
Dia juga membandingkan strategi nuklir Rusia dengan AS, yang diklaim telah melangkah lebih jauh dari “Negeri Beruang Putih” tapi menempatkan senjata nuklirnya di wilayah lain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.