Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Masukan Tentara Bayaran Wagner Rusia ke Daftar Hitam Penganiayaan Agama

Kompas.com - 05/12/2022, 21:16 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

Keputusan tersebut mengabaikan rekomendasi dari Komisi Otonomi AS untuk Kebebasan Beragama Internasional, yang mengatakan perlakuan terhadap minoritas "secara signifikan" memburuk di bawah pemerintahan nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi.

Baca juga: Terungkap Siapa Pendiri Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina

Dalam pernyataannya, Komisi itu mengaku "marah" karena Blinken gagal mencantumkan India atau Nigeria.

Padahal, laporan Departemen Luar Negeri sendiri menunjukkan "pelanggaran kebebasan beragama yang parah" di kedua negara.

India sempat menyuarakan kemarahan atas laporan tahunan Departemen Luar Negeri AS, yang mendokumentasikan komentar-komentar provokatif dari para pejabat India dan catatan diskriminasi terhadap Muslim dan Kristen di negara itu.

Blinken menambahkan Republik Afrika Tengah ke dalam daftar pantauan. Dengan demikian, negara tersebut ditetapkan di antara negara-negara yang “Menjadi Perhatian Khusus” tanpa kemajuan.

Sementara negara yang juga baru masuk dalam daftar pantauan adalah Vietnam.

Laporan Departemen Luar Negeri AS menilai otoritas komunis negara itu melecehkan kelompok agama yang tidak diakui, termasuk gereja rumah Kristen, umat Buddha independen, dan anggota gerakan Cao Dai yang berusia seabad.

Aljazair dan Komoro tetap masuk dalam daftar pantauan mulai 2021.

Baca juga: Ukraina: Serangan Presisi Hancurkan Pangkalan Paramiliter Rusia Grup Wagner

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com