Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-284 Serangan Rusia ke Ukraina: Tempo Pertempuran Diprediksi Melambat, Kota Bakhmut Akan Dikepung

Kompas.com - 05/12/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.comInvasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-284 pada Minggu (4/11/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.

Berikut kami rangkumkan serangan Rusia ke Ukraina hari ke-284, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Ukraina Terkini: Lebih dari 500 Wilayah Masih Tanpa Listrik

Pertempuran

Intelijen AS memperkirakan melambatnya tempo pertempuran di Ukraina akan berlanjut dalam beberapa bulan ke depan.

Pihaknya juga tidak melihat bukti berkurangnya keinginan Ukraina untuk melawan, meskipun ada serangan terhadap jaringan listriknya dan infrastruktur musim dingin lainnya.

Para pejabat di wilayah Kherson mengumumkan bahwa mereka akan membantu warga mengungsi dari bagian wilayah yang diduduki Rusia di tepi timur Sungai Dnipro.

Pengumuman itu disampaikan di tengah kekhawatiran akan pertempuran yang meningkat di sana.

Rusia kemungkinan berencana untuk mengepung Kota Bakhmut, Donetsk, dengan kemajuan taktis ke utara dan selatan.

Baca juga: Gereja di Ukraina Memihak Rusia, Pendeta Diberi Sanksi Serius

Diplomasi

Presiden Perancis Emmanyel Macron mengatakan Eropa perlu mengatasi ketakutan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa NATO akan berada di depan pintunya.

Diplomat tinggi AS mengatakan, Putin tidak tulus tentang pembicaraan damai dengan Ukraina ketika dia membawa perang ke "barbarisme" tingkat baru dengan mematikan listrik warga sipil.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengadakan pembicaraan Menteri Pertahanan Belarus.

Belarus mengatakan, pihaknya tidak akan memasuki perang di Ukraina.

Akan tetapi, Presiden Belaurs Alexander Lukashenko di masa lalu telah memerintahkan pasukan untuk dikerahkan bersama pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina, mengutip ancaman ke Belarus dari Kyiv dan Barat.

Baca juga: Spanyol Peringatkan Eropa Soal Teror Bom Paket ke Instansi Pemerintah, Diduga Terkait Perang Rusia-Ukraina

Energi

Moldova tidak akan membayar uang muka 50 persen ke Gazprom Rusia pada 20 Desember untuk pasokan gas Desember.

G7 dan Australia menyetujui batas harga 60 dollar AS per barel untuk minyak lintas laut Rusia setelah Uni Eropa sepakat membatasinya.

Rusia sedang menganalisis bagaimana menanggapi batasan harga minyak yang diterapkan oleh Uni Eropa dan G7.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak puas terhadap keputusan Uni Eropa yang memberikan batasan harga minyak Rusia senilai 60 dollar AS per barel.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Rusia tidak akan menerima pembatasan harga minyak.

Dia menambahkan bahwa Rusia akan melakukan analisis cepat terhadap perjanjian tersebut, kemudian menanggapinya.

Baca juga: Geng Pencuri Incar Mural Banksy di Ukraina, Berhasil Mencongkelnya dari Dinding

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Ini Reaksi Internasional Usai Ada Laporan Israel Serang Iran

Global
28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com