TEHERAN, KOMPAS.com - Rumah milik keluarga Elnaz Rekabi, atlet panjat tebing Iran yang bertanding di luar negeri tanpa jilbab, dilaporkan telah dihancurkan.
Atlet berusia 33 tahun itu sebelumnya dianggap melanggar kode berpakaian wajib Iran dalam kompetisi di Korea Selatan.
Namun, belakangan dia mengatakan kerudungnya jatuh "secara tidak sengaja".
BBC diberi tahu bahwa permohonan maafnya dilakukan dengan terpaksa.
Penentangan terhadap kewajiban berjilbab bagi perempuan telah mendorong aksi protes yang melanda Iran. Keputusan sang atlet bahkan dipuji-puji kalangan demonstran.
Akan tetapi, sebuah rekaman video yang menunjukkan sebuah rumah dengan medali olahraga berserakan di lantai mulai tersebar di internet pekan ini.
Davood, adik laki-laki Elnaz Rekabi dan juga seorang atlet ternama, tampak menangis dalam video tersebut.
Para aktivis anti-pemerintah mengecam penghancuran rumah Rekabi ini sebagai tindakan balas dendam terhadap atlet panjat tebing Iran tersebut, meskipun tidak jelas kapan rekaman video tersebut diambil.
Baca juga: Iran Akhirnya Bubarkan Polisi Moral Setelah Dilanda Demo Hampir 3 Bulan
Kantor berita semi-pemerintah Tasnim mengonfirmasi bahwa rumah tersebut telah dihancurkan, namun mengatakan ini karena keluarga Rekabi tidak memiliki izin yang sah untuk pembangunannya.
Laporan Tasnim menyebut semua ini terjadi sebelum Rekabi berkompetisi tanpa kerudung pada bulan Oktober.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.