Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 8 tahun Diterkam Buaya di Depan Orangtuanya saat Ikut Memancing

Kompas.com - 02/12/2022, 18:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber The Sun

MATINA, KOMPAS.com – Seorang bocah berusia 8 tahun di Kosta Rika dimangsa hidup-hidup oleh buaya besar di depan orangtuanya sendiri.

Dilansir dari The Sun, tragedi tersebut terjadi di sebuah sungai di Matina, Provinsi Limon, Kosta Rika, pada 30 Oktober. Bocah tersebut bernama Julio Otero Fernandez.

Peristiwa nahas tersebut terjadi ketika bocah itu beserta keempat saudara kandungnya ikut kedua orangtuanya memancing.

Baca juga: Cerita Pria Menang Bertarung Lawan Buaya, Kepalanya Diterkam Masih Bisa Melawan

Ketika Julio beserta keempat saudanya bermain di air sungai, buaya besar tersebut menyerang.

Kedua orangtua Julio, Don Julio Otero dan Margini Fernandez Flores, menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana putra mereka diseret buaya besar ke dalam air.

“Hal yang paling sulit bagi istri saya adalah melihat buaya membawa tubuh anak saya,” kata Don Julio Otero.

Hampir sebulan kemudian, pada 26 November, seorang pemburu berhasil melacak buaya tersebut dan menembaknya.

Baca juga: Jatuh ke Kolam, Perempuan Ini Tewas Dimakan 2 Buaya

Pemburu tersebut kemudian melarikan diri setelah membunuh buaya. Untuk diketahui, membunuh buaya adalah tindakan ilegal di Kosta Rika.

Setelah pemburu itu membunuh buaya tersebut dan kabur, penduduk setempat menemukan bangkai buaya itu dan membedahnya.

Di perut buaya, mereka menemukan rambut dan tulang manusia yang diyakini merupakan tulang dan rambut Julio.

Ibu korban membenarkan bahwa rambut dan dua tulang ditemukan di dalam perut hewan tersebut.

Baca juga: Video Viral Pemilik Pub Lawan Buaya dengan Panci, Si Reptil Lari Terbirit-birit

Buaya itu dibunuh, saya tidak tahu siapa yang melakukannya, tetapi mereka membunuhnya dan menemukan bagian tubuh anak saya,” kata Margini.

“Mereka menemukan sedikit rambut dan tulang. Hewan itu sudah mati, bagi saya sangat melegakan bahwa mereka telah membunuhnya,” sambungnya.

Orangtua Julio berasal dari Nikaraugua dan pindah Kosta Rika empat tahun lalu untuk bekerja di perkebunan pisang.

Pasangan itu bersumpah untuk kembali ke Nikaragua untuk memastikan keselamatan keempat anak mereka yang lain dari buaya.

Baca juga: Ketika Warga Thailand Beralih Konsumsi Daging Buaya karena Harga Daging Babi Naik...

“Tidak mungkin untuk terus tinggal di Matina karena kami menemukan sesuatu yang mengingatkan kami pada Julito di setiap sudut rumah. Itu membuat kami sangat menderita,” ujar Margini.

“Saya tidak akan tinggal di sini karena mereka melindungi hewan-hewan ini dan mereka mampu meninggalkan sungai untuk menyerang lebih banyak orang. Sebenarnya, menakutkan bahwa hal seperti ini akan terjadi lagi,” sambung Margini.

Jenazah manusia yang ditemukan di dalam perut buaya tersebut telah diserahkan kepada pihak berwenang setempat untuk dilakukan tes DNA.

Baca juga: Misteri Buaya Raksasa Bernama Gustave, Diduga Sudah Memangsa 300 Nyawa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com