MILWAUKEE, KOMPAS.com – Seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun di AS didakwa menembak mati ibunya karena tidak membelikannya virtual reality (VR).
Bocah tersebut kini didakwa sebagai orang dewasa dengan pembunuhan tingkat pertama, sebagaimana dilansir The Independent, Jumat (2/12/2022).
Pihak berwenang mengatakan penembakan itu terjadi pada 21 November di Milwaukee, Wisconsin, AS.
Baca juga: Ukraina Terkini: Penembakan Rusia Tewaskan 32 Orang di Kherson Setelah Pembebasan
Menurut tuntutan pidana yang diajukan dalam kasus tersebut, ibu anak laki-laki tersebut bernama Quiana Mann yang berusia 44 tahun, lapor NBC. Mann ditembak dari jarak dekat.
Sehari setelah penembakan, bocah laki-laki tersebut membeli Oculus VR Headset menggunakan akun Amazon milik ibunya yang sudah meninggal.
Usai insiden tersebut, polisi melakukan penyelidikan dan si bocah tersebut ditanya pihak berwenang.
Saat ditanya, bocah itu mengaku dia memutar-mutar pistol di jarinya kemudian tak sengaja meletus.
Baca juga: Manajer Pelaku Penembakan di Walmart Tulis Catatan Kematian Sebelum Beraksi
Akan tetapi, dalam wawancara berikutnya, bocah itu mengaku bahwa dia telah menembak ibunya.
Dia mengatakan bahwa ibunya tidak mengizinkan dia memiliki “sesuatu” dari Amazon yang dia inginkan.
Dia juga mengaku mengambil senjatanya karena dia marah pada ibunya karena membangunkannya pukul 06.00 ketika dia biasanya tidur sampai pukul 06.30.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.