Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mengapa Warga China Menggunakan Kertas Putih Saat Berunjuk Rasa

Kompas.com - 30/11/2022, 22:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Di antara warga China yang berunjuk rasa turun ke jalan ada yang membawa kertas polos berwarna putih atau bertuliskan persamaan matematika, seperti yang menyebar di jejaring sosial.

Persamaan matematika Friedmann digunakan sebagai bentuk ekspresi warga atas ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan ketat terkait Covid-19 yang diterapkan Pemerintah China.

"Mahasiswa dari sekolah elite Tsinghua University melakukan unjuk rasa menggunakan persamaan matematika Friedman," seperti yang diunggah aktivis pro-demokrasi Hong Kong, Nathan Law, di akun Twitter-nya.

Baca juga: Pesawat China dan Rusia Masuk Zona Pertahanan, Korea Selatan Terbangkan Jet Tempur

"Pengucapannya mirip dengan manusia bebas, sebuah cara yang spektakuler dan kreatif untuk berekspresi dengan kecerdasan," jelasnya.

Penggunaan persamaan matematika tersebut berisi permintaan agar China membuka diri.

Menggunakan persamaan matematika juga menjadi salah satu cara pengunjuk rasa di China untuk menghindari sensor yang dilakukan pemeritah China.

Ada pula pengunjuk rasa lain yang memegang kertas putih kosong saat berunjuk rasa, yang jadi aksi demo terbesar sejak tahun 1989.

Baca juga: Momen Hening Pejabat Senior China, Terdiam Setelah Ditanya Tentang Protes Covid

Mengapa warga China berunjuk rasa?

Awalnya banyak warga China tidak mengetahui jika Xinjiang, yang terletak di barat China, sedang mengalami lockdown.

Sampai akhirnya ada laporan berita 10 orang meninggal dalam kebakaran di sebuah apartemen pekan lalu.

Mereka yang meninggal adalah penghuni apartemen yang tidak bisa keluar karena pintunya disegel oleh pihak berwajib, sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona.

Ucapan belasungkawa bagi para korban mengalir di platform online, sementara beberapa orang menuntut pertanggungjawaban pemerintah.

Mereka takut hal yang sama bisa terjadi juga di daerah lain.

Baca juga: Mantan Presiden China Jiang Zemin Meninggal Dunia, Bawa Ekonomi Beijng Meledak

Namun karena komentar dan pernyataan mereka terus disensor, akhirnya mereka menggunakan kertas putih kosong, atau hanya dengan kata-kata "baik" dan "oke", sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap penyesoran itu.

Di China, masyarakat dilarang membicarakan hal yang negatif tentang Pemerintah China atau Presiden Xi Jinping.

Unjuk rasa ini berpindah ke jalanan di Ibu Kota Xinjiang, Urumqi, pekan lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Panglima Ukraina: Rusia Unggul 6 Kali Lipat di Garis Depan

Panglima Ukraina: Rusia Unggul 6 Kali Lipat di Garis Depan

Global
Paus Fransiskus Tiba-tiba Batal Hadiri Prosesi Jalan Salib

Paus Fransiskus Tiba-tiba Batal Hadiri Prosesi Jalan Salib

Global
[POPULER GLOBAL] Mahasiswi Indonesia Meninggal di Jerman | UNESCO Setuju Usul Indonesia

[POPULER GLOBAL] Mahasiswi Indonesia Meninggal di Jerman | UNESCO Setuju Usul Indonesia

Global
Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Global
Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com