Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2022, 17:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Ketidakpuasan telah muncul selama berbulan-bulan di China atas kebijakan nol-Covid negara itu.

Pengujian massal tanpa henti, penguncian lokal dan pembatasan perjalanan mendorong banyak orang di seluruh negeri ke muak.

Rasa frustrasi itu telah tumpah ke jalan-jalan di beberapa kota terbesar di China. Pengunjuk rasa menyerukan diakhirinya penguncian dan kebebasan politik yang lebih besar.

Diawali di Shanghai pada awal tahun, lalu Peking University dan Henan Bank, berikut daftar protes terkini warga China, dilansir dari CNA, dari Oktober 2022.

Baca juga: PM Rishi Sunak: Era Keemasan Inggris-China Telah Berakhir

Protes Tibet

Pada bulan Oktober, ratusan orang di ibu kota daerah Tibet yang diawasi ketat, Lhasa, melakukan demonstrasi yang jarang terjadi, menentang penguncian yang keras yang berlangsung selama hampir tiga bulan.

Video menunjukkan ratusan orang yang tampaknya sebagian besar adalah pekerja migran dari etnis Han China berbaris di jalan-jalan, menuntut agar diizinkan pulang.

Protes digeolokasi ke daerah dekat Istana Potala, kediaman tradisional Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet di pengasingan.

Baca juga: China Tarik 80.000 Mobil Tesla karena Masalah Software dan Sabuk Pengaman

Protes Jembatan Beijing

Pada bulan Oktober, hanya beberapa hari sebelum partai yang berkuasa di China akan membuka kongres penting, seorang pengunjuk rasa yang membangkang membentangkan dua spanduk yang dilukis dengan tangan.

Isinya: slogan-slogan yang mengkritik kebijakan Partai Komunis di sisi jembatan di Beijing.

"Tidak ada tes Covid saya ingin mencari nafkah. Tidak ada Revolusi Kebudayaan, saya ingin reformasi. Tidak ada penguncian, saya ingin kebebasan. Tidak ada pemimpin, saya ingin memilih. Tidak ada kebohongan, saya ingin martabat. Saya tidak akan menjadi budak, saya akan menjadi warga negara," bunyi salah satu spanduk.

Spanduk lainnya meminta warga untuk melakukan pemogokan dan menyingkirkan "diktator pengkhianat Xi Jinping".

Baca juga: [POPULER GLOBAL] AS Hapus Lambang Bendera Iran | Demo Covid di China

Protes Guangzhou

Pada bulan November, pengunjuk rasa di kota metropolis selatan Guangzhou bentrok dengan polisi, setelah penguncian diperpanjang karena lonjakan infeksi.

Video yang beredar di media sosial dan diverifikasi oleh AFP menunjukkan ratusan orang turun ke jalan, beberapa merobohkan penjagaan yang dimaksudkan agar penduduk yang dikurung tidak meninggalkan rumah mereka.

"Tidak ada lagi pengujian," teriak pengunjuk rasa, dengan beberapa melemparkan puing-puing ke arah polisi.

Baca juga: Media China Siarkan Piala Dunia dengan Pemain Dibuat Pakai Masker

Protes Foxconn

Protes kekerasan meletus di pabrik iPhone terbesar di dunia, di kota Zhengzhou, provinsi Henan baru-baru ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Reuters

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com