JENEWA, KOMPAS.com - Badan hak asasi manusia PBB pada Kamis (24/11/2022) memutuskan membentuk misi investigasi baru, menyelidiki kekerasan aparat Iran terhadap protes massa yang telah mengguncang negara itu sejak September.
Mosi disahkan dengan 25 mendukung, enam menentang dan 16 abstain.
Dilansir dari Reuters, aktivis langsung bersorak setelah hasil dibacakan oleh presiden dewan.
Baca juga: Inggris, Perancis, dan Jerman Kecam Iran karena Perluas Program Nuklir
Beberapa diplomat pun tampak bertepuk tangan.
Perwakilan Teheran pada pertemuan Jenewa Khadijeh Karimi sebelumnya tak terima.
Dia menuduh negara-negara Barat menggunakan dewan HAM untuk menargetkan Iran.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Gempa di Kepulauan Solomon | Timnas Iran Dukung Demo
Hal ini menurut Karimi, jadi sebuah langkah yang disebutnya mengerikan dan memalukan.
Protes Iran sendiri kian masif sejak kematian wanita bernama Mahsa Amini setelah ditangkao polisi moral.
Baca juga: Timnas Iran: Protes Jadi Prioritas, Dihajar Timnas Inggris 6-2 Bukan Masalah
Gelombang protes terjadi di seluruh negeri, bahkan aparat berusaha meredamnya dengan kekerasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.