Pemerintah AS mengatakan Selasa, akan memberikan 4,5 miliar dollar AS (sekitar Rp70,4 triliun) dukungan keuangan untuk Ukraina.
Dana ditujukan untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan mendukung layanan inti pemerintah.
Mobilisasi itu dilakukan saat Kyiv bergulat dengan dampak invasi Rusia, dengan Moskwa meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina karena menghadapi kerugian yang semakin besar di lapangan.
"Dana ini akan mulai dicairkan dalam beberapa minggu mendatang," kata Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam sebuah pernyataan.
Menurut dia, bantuan tersebut akan diberikan kepada pemerintah Ukraina dan membantunya melawan perang Rusia dengan memperkuat stabilitas ekonomi dan mendukung layanan inti pemerintah, termasuk upah untuk pekerja rumah sakit, pegawai pemerintah, dan guru.
Semenanjung Crimea yang dikuasai Rusia di Ukraina disebut menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak atau drone pada Selasa.
Atas insiden ini, pihak berwenang yang dipasang Kremlin menyebut, pasukan Rusia di sana telah disiagakan.
"Ada serangan dengan drone," kata gubernur wilayah administrasi Sevastopol di Crimea, Mikhail Razvozhayev, melalui Telegram.
"Pasukan pertahanan udara kami sedang bekerja sekarang," katanya.
Dia menyebut, dua drone telah ditembak jatuh.
Razvozhayev mengatakan tidak ada infrastruktur sipil yang rusak dan meminta warga untuk tetap tenang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Selasa, bahwa Rusia mencoba menggunakan musim dingin ini sebagai "senjata pemusnah massal" dengan menyerang infrastruktur energi.
"Kremlin ingin mengubah dinginnya musim dingin ini menjadi senjata pemusnah massal," kata Zelensky pada pertemuan Asosiasi Walikota Perancis dalam pesan video.
"Untuk bertahan di musim dingin ini dan untuk mencegah Rusia mengubah hawa dingin menjadi alat teror dan ketundukan, kami membutuhkan banyak hal," tambahnya.
Dia mendesak Asosiasi Walikota Perancis untuk mengirim generator, dukungan untuk operasi penjinakan ranjau, dan peralatan untuk layanan darurat dan medis Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.