Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beijing Hadapi Situasi Covid-19 Terparah sejak Dimulainya Pandemi, Laporkan Kematian Pertama dalam 6 Bulan

Kompas.com - 21/11/2022, 22:37 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - China melaporkan kematian Covid pertama kalinya dalam enam bulan, dengan pejabat Beijing memperingatkan warga ibu kota tengah menghadapi situasi paling parah sejak dimulainya pandemi.

Wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit kota Beijing, Liu Xiaofeng, menggambarkan situasi saat ini sebagai yang paling kompleks dan parah yang pernah terlihat di kota itu.

Beijing, yang berpenduduk lebih dari 21 juta jiwa, melaporkan 316 kasus Covid baru hingga pukul 15.00 waktu setempat pada Senin (21/11/2022), menurut kantor berita Reuters.

Baca juga: Infeksi Massal Covid di Kapal Pesiar Majestic Princess, 800 Penumpang Positif Covid

Dilansir dari BBC, satu dari tiga kematian yang dilaporkan sejak Minggu (20/11/2022) sore adalah seorang pria berusia 87 tahun.

Sehari sebelumnya, juru bicara pemerintah kota memperingatkan Ibu Kota China menghadapi "situasi pencegahan dan pengendalian epidemi yang suram dan rumit," menurut China Daily.

Tiga kematian telah dilaporkan di Beijing sejak Sabtu (19/11/2022), sehingga jumlah kematian resmi negara itu menjadi 5.229.

Laporan kematian dipublikasikan saat "kebijakan nol-Covid" China mulai memicu protes yang jarang terjadi.

Strategi kontroversial itu telah membuat jutaan orang terkurung dan warga yang positif menjalani karantina yang sangat ketat.

Baca juga: Rusuh Warga Menolak Lockdown di China, Massa Gulingkan Mobil Polisi dan Hancurkan Pusat Pengujian

Di Beijing, penguncian kembali diterapkan di bagian ibu kota Haidian.

Toko-toko, sekolah, dan restoran ditutup, sementara tiga juta warganya diminta untuk tetap tinggal di rumah.

Mereka yang bepergian ke ibu kota juga harus melakukan tes selama tiga hari pertama kunjungan mereka, dan tetap melakukan isolasi sampai mereka diberikan izin.

China menegaskan kebijakan nol-Covid yang ketat berhasil menekan angka kematian akibat virus corona, jauh lebih sedikit daripada sebagian besar dunia lainnya.

Akan tetapi, angka sebenarnya diperkirakan bisa jauh lebih tinggi.

Ada juga cerita berulang tentang perawatan darurat yang tertunda untuk orang dengan penyakit serius di area terkunci atau fasilitas karantina.

Baca juga: Covid-19 Reda, Perempuan Indonesia di Singapura Galang Dana untuk Anak-anak di Tanah Air

Dalam beberapa hari terakhir, gelombang kemarahan bermunculan di media sosial menyusul laporan seorang bayi meninggal karena perawatan medisnya tertunda oleh pembatasan Covid.

Awal bulan ini ada demonstrasi pecah di kota barat Lanzhou, setelah seorang ayah mengatakan anak balitanya yang keracunan karbon monoksida meninggal karena tidak bisa di bawa ke rumah sakit dengan cepat.

Kemudian pada Oktober, ada laporan seorang gadis berusia 14 tahun meninggal di Provinsi Henan setelah jatuh sakit di pusat karantina Covid.

Di tempat lain, pemimpin Hong Kong John Lee dinyatakan positif Covid, sehari setelah dia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan di Thailand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com